kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.934   -59,00   -0,37%
  • IDX 7.291   -23,37   -0,32%
  • KOMPAS100 1.117   -4,54   -0,41%
  • LQ45 885   -6,84   -0,77%
  • ISSI 224   0,62   0,28%
  • IDX30 454   -4,21   -0,92%
  • IDXHIDIV20 548   -5,48   -0,99%
  • IDX80 128   -0,56   -0,44%
  • IDXV30 137   -0,32   -0,23%
  • IDXQ30 151   -1,66   -1,09%

Dukung Biden, Mahathir: Celaka kalau Trump terpilih lagi jadi presiden Amerika


Sabtu, 13 Juni 2020 / 18:55 WIB
Dukung Biden, Mahathir: Celaka kalau Trump terpilih lagi jadi presiden Amerika


Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Politisi veteran Malaysia Mahathir Mohamad menilai jika Donald Trump terpilih lagi jadi Presiden Amerika Serikat, maka hal tersebut adalah sebuah bencana.

Dalam wawancara dengan This Week In Asia, mantan perdana menteri yang berusia 94 tahun ini juga menolak klaim pemerintahan Trump bahwa China harus bertanggung jawab atas pandemi virus corona.

Baca Juga: Hubungan memanas, Jepang berencana menolak kunjungan Xi Jinping?

Mahathir, yang selama berpuluh-puluh tahun menikmati reputasinya sebagai juara anti-Barat di negara-negara berkembang, mengatakan nafsu Trump telah memperburuk ketegangan antara kedua negara adidaya tersebut.

"Saya tidak pernah berpikir dia akan menang, tetapi dia menang. Sekarang orang-orang mengatakan ada banyak orang yang akan mendukungnya. Itu akan menjadi bencana," kata Mahathir seperti dikutip South China Morning Post.

Sebagai perbandingan, Mahathir mengatakan mantan wakil presiden Joe Biden, yang merupakan calon dari Partai Demokrat, adalah sosok yang lebih masuk akal yang telah bereaksi dengan empati terhadap kerusuhan terkait ras Amerika baru-baru ini.

"Saya tidak tahu apakah dia akan terpilih kembali, tetapi saya berharap Biden akan berbeda dari dia," kata Mahathir.

"Saya memilih Biden [walaupun] saya tidak punya hak pilih," lanjutnya.

Baca Juga: Lagi, jet tempur Taiwan cegat pesawat militer China yang terbang di atas Selat Taiwan

Mahathir mengatakan dia juga telah mengamati protes nasional di AS yang meletus setelah pembunuhan George Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersenjata, oleh seorang perwira polisi kulit putih di Minneapolis. 

Dia merasa terkejut dengan kesediaan Trump mengaku untuk mengerahkan militer untuk menghadapi demonstran. "Maksudku, dia mengancam untuk menggunakan tentara melawan orang-orang yang berdemonstrasi. Ini belum pernah terjadi," katanya.

Trump dan tokoh-tokoh penting dalam pemerintahannya, seperti Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, juga menuduh Beijing berusaha menyembunyikan tingkat penyebaran virus corona pada awal tahun ini. 

Baca Juga: Bagi Mahathir, lawan sesungguhnya bukan Muhyiddin tapi Najib Razak

Robert O'Brien, penasihat keamanan nasional Trump, pada bulan Mei menyamakan dugaan upaya China untuk mengecilkan tingkat keparahan virus tersebut dengan menutup-nutupi kehancuran Uni Soviet di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl pada tahun 1986.

Namun, Mahathir, yang juga seorang dokter membela tanggapan awal China, meskipun ia menilai jika melihat ke belakang, pemerintah China seharusnya bisa menangani situasi dengan lebih baik.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×