Sumber: Al Jazeera | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Jerman
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menyebut serangan Israel di Doha "tidak dapat diterima". Ia mengatakan serangan itu tidak hanya melanggar kedaulatan teritorial Qatar tetapi juga mengancam upaya kolektif untuk membebaskan para sandera.
Uni Eropa
Uni Eropa menyatakan bahwa "eskalasi perang di Gaza harus dihindari", seraya menambahkan bahwa hal ini "tidak menguntungkan siapa pun".
"Serangan udara Israel hari ini terhadap para pemimpin Hamas di Doha melanggar hukum internasional dan integritas teritorial Qatar, serta berisiko memicu eskalasi kekerasan lebih lanjut di kawasan tersebut", ujar juru bicara Layanan Aksi Eksternal Eropa.
"Kami menyatakan solidaritas penuh kepada pihak berwenang dan rakyat Qatar ... kami akan terus mendukung semua upaya menuju gencatan senjata di Gaza."
Tonton: Doha Qatar Bergejolak! Pimpinan Hamas Jadi Target Serangan Israel, Ada Apa?
Amerika Serikat
Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintahan Trump telah diberitahu oleh militer AS bahwa Israel sedang menyerang Hamas, yang "sangat disayangkan terletak di sebagian wilayah Doha, ibu kota Qatar".
"Melakukan pengeboman sepihak di Qatar, sebuah negara berdaulat dan sekutu dekat Amerika Serikat yang bekerja sangat keras dan berani mengambil risiko bersama kami untuk menengahi perdamaian, tidak akan memajukan tujuan Israel atau Amerika," ujarnya.
"Namun, melenyapkan Hamas, yang telah mengambil untung dari penderitaan penduduk Gaza, adalah tujuan yang mulia."
Sekretaris pers Gedung Putih juga memuji Qatar dan mengatakan bahwa Trump telah meyakinkan para pejabat Qatar bahwa serangan semacam itu tidak akan terulang.
Trump kemudian mengatakan ia merasa "sangat prihatin dengan lokasi serangan" dan bahwa ia telah meyakinkan Qatar bahwa hal itu tidak akan terjadi lagi.
"Ini adalah keputusan yang dibuat oleh Perdana Menteri Netanyahu, bukan keputusan yang saya buat," tulis Trump di Truth Social.
"Pengeboman sepihak di Qatar, sebuah Negara Berdaulat dan Sekutu dekat Amerika Serikat, yang bekerja sangat keras dan berani mengambil risiko bersama kami untuk menengahi Perdamaian, tidak memajukan tujuan Israel atau Amerika."