Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Raksasa video gim Electronic Arts (EA) resmi akan diambil alih secara privat melalui leveraged buyout (LBO) senilai US$55 miliar (sekitar Rp 916 triliun).
Konsorsium investor yang terdiri dari Silver Lake (firma ekuitas swasta), Public Investment Fund (PIF) Arab Saudi, serta Affinity Partners milik Jared Kushner, menjadi pihak yang mengajukan kesepakatan bersejarah ini.
Nilai transaksi tersebut menjadikannya LBO terbesar sepanjang sejarah, melampaui akuisisi TXU Energy tahun 2007, serta transaksi ikonik lain seperti Toys "R" Us dan Hertz. Langkah ini muncul di tengah bangkitnya aktivitas merger dan akuisisi global seiring biaya pinjaman yang mulai melonggar.
Nilai Transaksi dan Struktur Pembiayaan
Berdasarkan pengumuman, pemegang saham EA akan menerima US$210 per saham secara tunai, atau sekitar 25% premium dari harga penutupan per 25 September, sebelum rumor akuisisi mencuat. Nilai ekuitas perusahaan diperkirakan mencapai US$52,54 miliar, menurut perhitungan Reuters.
Baca Juga: AS di Ambang Shutdown, Ribuan Pekerja Federal Terancam Dirumahkan
Struktur pembiayaan meliputi:
-
US$36 miliar ekuitas dari konsorsium investor,
-
US$20 miliar pinjaman yang dijamin oleh JPMorgan, dengan US$18 miliar di antaranya akan dicairkan saat transaksi ditutup.
Transaksi ini diperkirakan rampung pada kuartal pertama tahun fiskal 2027.
EA di Tengah Industri Gim yang Menantang
Kesepakatan ini datang di saat EA menghadapi industri gim yang melambat akibat selektivitas konsumen. Perusahaan sangat bergantung pada portofolio gim olahraga (seperti FIFA/EA Sports FC) dan waralaba tembak-menembak populer seperti Battlefield untuk menjaga pendapatan.
EA sedang mempersiapkan peluncuran Battlefield 6, salah satu gim yang diantisipasi akan mengangkat performa keuangan perusahaan di tengah persaingan pasar.
Analis Benchmark menilai, meski tawaran US$210 per saham terlihat menarik, nilainya masih di bawah potensi intrinsik EA. Mereka memperkirakan pipeline gim baru bisa menambah lebih dari US$2 miliar pendapatan tambahan hingga tahun fiskal 2028.
Baca Juga: Jembatan Tertinggi Dunia Dibuka di China, Pangkas Waktu Tempuh 2 Jam Menjadi 2 Menit
Portofolio Olahraga Jadi Tulang Punggung
Salah satu kekuatan utama EA adalah lini gim olahraga yang telah mendominasi pasar global lebih dari satu dekade. Popularitas internasional dan pendapatan berulang dari pola belanja dalam gim (in-game spending) menjadi faktor penting dalam keberlangsungan waralaba ini.
EA akan menanggung biaya penalti US$1 miliar jika membatalkan merger karena keputusan dewan, menerima penawaran lebih tinggi, atau mengejar kesepakatan lain dalam waktu setahun setelah penolakan pemegang saham.
Sebaliknya, konsorsium investor juga harus membayar jumlah yang sama jika terjadi penundaan regulasi hingga lewat 28 September 2026, atau bila mereka melanggar kesepakatan.