kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ekspor China bulan Oktober turun 0,9% dan impor turun 6,4%


Jumat, 08 November 2019 / 11:42 WIB
Ekspor China bulan Oktober turun 0,9% dan impor turun 6,4%
ILUSTRASI. Seorang pekerja bersepeda melewati kontainer di luar pusat logistik di dekat Pelabuhan Tianjin, di Cina utara, 16 Mei 2019.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Ekspor China pada Oktober 2019 turun 0,9%  year on year (yoy), data bea cukai menunjukkan pada hari Jumat (8/11) menunjuk ke prospek memburuk bagi ekspor Tiongkok akibat perang dagang dengan Amerika Serikat (AS) yang berlarut-larut.

Analis yang disurvei Reuters memperkirakan ekspor China akan turun untuk tiga bulan berturut-turut sebesar 3,9% dari tahun lalu, setelah kontraksi 3,2% pada bulan September.

Baca Juga: Pelajar Hong Kong yang jatuh saat demonstrasi akhir pekan meninggal

Sementara itu, impor Oktober juga turun 6,4% yoy untuk bulan keenam berturut-turut, dibandingkan dengan yang diharapkan sebesar 8,9% dan turun 8,5% pada bulan September.

Kendati begitu, analis memperkirakan China masih akan mengalami surplus perdagangan sebesar US$ 40,83 miliar.

Beijing dan Washington telah terkunci dalam perselisihan perdagangan selama 16 bulan, tetapi harapan meningkat untuk mencapai kesepakatan awal setelah keduanya sepakat menurunkan beberapa tarif dagang yang menekan produsen dari China.

Baca Juga: Perjanjian perang dagang AS-China tertunda, EUR/USD menguat

Kendati rencana pertemuan AS dan pemimpin China untuk menandatangani kesepakatan perdagangan tahap pertama ditunda hingga Desember, setelah pembicaraan yang semua dijadwalkan berlangsung pada pertengahan November di sela-sela pertemuan puncak di Chile yang dibatalkan.

Pejabat AS mengatakan, mereka masih mempertimbangkan nasib tarif yang dijadwalkan dimulai pada 15 Desember atas barang-barang Tiongkok senilai US$ 156 miliar, yang mencakup beberapa produk teknologi konsumen utama seperti ponsel dan komputer serta laptop.

Baca Juga: Miliarder Michael Bloomberg pertimbangkan masuk bursa capres AS dari Demokrat



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×