kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.535.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 16.136   65,00   0,40%
  • IDX 7.083   2,81   0,04%
  • KOMPAS100 1.051   -4,20   -0,40%
  • LQ45 820   -5,73   -0,69%
  • ISSI 213   0,28   0,13%
  • IDX30 420   -4,57   -1,08%
  • IDXHIDIV20 500   -6,00   -1,18%
  • IDX80 120   -0,46   -0,38%
  • IDXV30 125   0,31   0,25%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

Era Gas Rusia di Eropa Akhirnya Berakhir, Ini Penyebab Utamanya


Rabu, 01 Januari 2025 / 06:42 WIB
Era Gas Rusia di Eropa Akhirnya Berakhir, Ini Penyebab Utamanya
ILUSTRASI. Pasokan gas Rusia yang pernah dominan ke Eropa melalui Ukraina, yang mengalir selama beberapa dekade, akan berakhir pada Hari Tahun Baru. REUTERS/Alexander Manzyuk


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pasokan gas Rusia yang pernah dominan ke Eropa melalui Ukraina, yang mengalir selama beberapa dekade, akan berakhir pada Hari Tahun Baru 2025. 

Yakni dengan runtuhnya kontrak antara kedua negara yang bertikai: Rusia dan Ukraina. 

Mengutip Reuters, penutupan rute gas tertua Rusia ke Eropa mengakhiri satu dekade hubungan yang menegangkan yang dipicu oleh perebutan Krimea oleh Rusia pada tahun 2014.

Uni Eropa menggandakan upayanya untuk mengurangi ketergantungannya pada energi Rusia setelah pecahnya perang di Ukraina pada tahun 2022 dengan mencari sumber alternatif.

Gas alam cair (LNG) dari Qatar dan Amerika Serikat telah membantu Uni Eropa menemukan pasokan alternatif. Pasokan pipa berasal dari Norwegia.

Perubahan itu jelas terlihat tahun lalu saat eksportir gas milik negara Rusia, Gazprom, mencatat kerugian sebesar US$ 7 miliar. Ini merupakan kerugian yang pertama sejak 1999, meskipun ada upaya untuk meningkatkan ekspor ke pembeli baru, Tiongkok.

Pembeli gas Rusia yang tersisa melalui Ukraina seperti Slowakia dan Austria juga telah mengatur pasokan alternatif.

Baca Juga: Kapal Kargo Rusia Ursa Major Tenggelam di Laut Mediterania, 2 Kru Dilaporkan Hilang

Seorang juru bicara kementerian energi Austria mengatakan pada hari Selasa bahwa karena pembelian yang dilakukan melalui Italia dan Jerman dan pengisian penyimpanan, pasokan untuk konsumen terjamin.

Slowakia juga tidak akan mengambil risiko kekurangan, meskipun sekarang menghadapi biaya tambahan sebesar 177 juta euro (US$ 184 juta) untuk rute alternatif, kata Kementerian Ekonominya.

Seorang juru bicara Komisi Eropa mengatakan persiapan UE telah mencakup langkah-langkah efisiensi energi, pengembangan energi terbarukan, dan sistem gas yang fleksibel.

"Infrastruktur gas Eropa cukup fleksibel untuk menyediakan gas asal non-Rusia ke Eropa Tengah dan Timur melalui rute alternatif. Infrastruktur ini telah diperkuat dengan kapasitas impor LNG baru yang signifikan sejak 2022," kata Anna-Kaisa Itkonen.

Baca Juga: Donald Trump Ancam Patok Tarif Tinggi Uni Eropa Jika Tak Beli Minyak dan Gas dari AS

Dampak pasar

Analis memperkirakan dampak pasar yang minimal dari penghentian yang dikonfirmasi pada hari Selasa karena data dari operator transit gas Ukraina menunjukkan Rusia belum meminta aliran gas apa pun untuk tanggal 1 Januari melalui jaringan pipa Ukraina ke Eropa hingga pukul 17.00 GMT.

Mereka mengatakan berakhirnya kesepakatan transit tersebut tidak mungkin menyebabkan terulangnya reli harga gas Uni Eropa tahun 2022 karena volume yang tersisa relatif kecil.

Pasar gas menunjukkan sedikit reaksi pada hari Selasa, dengan harga gas acuan Eropa berakhir pada 48,50 euro per megawatt jam, hanya naik tipis pada hari itu.

Perang Ukraina

Meskipun UE telah berhasil mengganti pasokan Rusia melalui Ukraina, Eropa telah merasakan dampaknya. Yakni biaya energi yang lebih tinggi yang berdampak pada daya saing industrinya dibandingkan dengan Amerika Serikat dan Tiongkok.

Hal itu telah menyebabkan perlambatan ekonomi yang besar, lonjakan inflasi, dan memperburuk krisis biaya hidup.

Ukraina kini menghadapi kerugian sekitar US$ 800 juta per tahun dalam biaya transit dari Rusia. Sementara Gazprom akan kehilangan hampir US$ 5 miliar dalam penjualan gas.

Moldova, yang pernah menjadi bagian dari Uni Soviet, merupakan salah satu negara yang paling terdampak. Negara itu mengatakan bahwa mereka sekarang perlu memperkenalkan langkah-langkah untuk mengurangi penggunaan gasnya hingga sepertiga.

Tonton: 10 Negara Uni Eropa Tuntut Sanksi yang Lebih Luas Atas Logam Rusia, Ini Alasannya

Rute lainnya

Rusia menghabiskan setengah abad membangun pangsa utama pasar gas Eropa, yang pada puncaknya mencapai sekitar 35%. Akan tetapi perang di Ukraina telah menghancurkan bisnis itu bagi Gazprom.

Jalur pipa Yamal-Eropa melalui Belarus juga telah ditutup dan rute Nord Stream melintasi Laut Baltik ke Jerman ditutup pada tahun 2022.

Jika digabungkan, berbagai rute tersebut mengirimkan gas dengan jumlah rekor tertinggi sebesar 201 miliar meter kubik (bcm) ke Eropa pada tahun 2018.

Rusia mengirimkan sekitar 15 bcm gas melalui Ukraina pada tahun 2023, turun dari 65 bcm ketika kontrak lima tahun terakhir dimulai pada tahun 2020.

Satu-satunya rute gas Rusia yang masih beroperasi adalah TurkStream yang melintasi Laut Hitam ke Turki.

TurkStream memiliki dua jalur - satu untuk pasar domestik Turki dan yang lainnya memasok penerima Eropa tengah termasuk Hongaria dan Serbia.

Selanjutnya: Wall Street Menutup Tahun 2024 Dengan Gemilang, Indeks Utama Naik Double Digit

Menarik Dibaca: 4 Keuntungan Punya Kebiasaan Bangun Pagi, Salah Satunya Tekan Depresi



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×