Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Baghdadi meninggal di samping ketiga anaknya dengan meledakkan rompi yang sarat bahan peledak, ketika ia melarikan diri dari pasukan AS ke dalam terowongan buntu selama serangan, yang berlangsung di wilayah Idlib, Barat Laut Suriah.
Baca Juga: Trump: Militer AS sudah membunuh orang yang gantikan Baghdadi sebagai pemimpin ISIS
Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan, tujuan dari operasi ini adalah untuk menangkap Baghdadi jika memungkinkan, tetapi membunuhnya bila diperlukan. Dua tentara AS menderita luka ringan selama operasi tapi sudah kembali ke tugas.
Kematian Baghdadi adalah kemenangan penting untuk Trump, setelah keputusannya menarik pasukan AS dari Suriah memicu gelombang kritik keras, termasuk dari sesama Partai Republik, bahwa langkah itu akan mengarah kepada kebangkitan ISIS.
"Para penjahat yang berusaha keras untuk mengintimidasi orang lain menghabiskan saat-saat terakhir dalam ketakutan, panik dan takut, serangan dari pasukan Amerika membuatnya (Baghdadi) sangat takut," ujar Trump.
Baca Juga: Trump: Pemimpin ISIS tewas meledakkan diri saat pasukan AS menyerang
"Dia (Bahgdadi) sampai di ujung terowongan saat pasukan kami mengejarnya. Dia menyulut rompi, membunuh dirinya sendiri dan ketiga anaknya. Tubuhnya hancur oleh ledakan. Terowongan menguburnya," imbuh Trump.