kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Erdogan: Turki menangkap istri pemimpin ISIS Baghdadi


Rabu, 06 November 2019 / 21:17 WIB
Erdogan: Turki menangkap istri pemimpin ISIS Baghdadi
ILUSTRASI. Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara selama pertemuan dengan sejumlah media internasional di Istanbul, Turki, 20 Juni 2019.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - ANKARA. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan, pihaknya telah menangkap istri Abu Bakar al-Baghdadi. Penangkapan ini seminggu lebih setelah pemimpin ISIS itu bunuh diri dalam sebuah serangan oleh pasukan khusus Amerika Serikat (AS)

"Amerika Serikat mengatakan, Baghdadi bunuh diri di sebuah terowongan. Mereka memulai kampanye komunikasi tentang ini," kata Erdogan dalam pidatonya di Universitas Ankara, Rabu (6/11), seperti dikutip Reuters.

"Tapi, saya mengumumkan di sini untuk pertama kali: Kami menangkap istrinya (Baghdadi) dan tidak membuat keributan seperti mereka (AS). Demikian pula, kami juga menangkap saudara perempuan dan iparnya di Suriah," ujar Erdogan.

Baca Juga: Al-Baghdadi tewas, Amerika cermati calon pemimpin ISIS berikutnya

Awal pekan ini, seorang pejabat senior Turki menyebutkan, pihaknya telah menangkap saudara perempuan Baghdadi, suami dan putrinya.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan, Baghdadi tewas bunuh diri saat serangan pasukan elit negeri uak Sam dalam operasi khusus di Suriah, Sabtu (26/10) malam.

Baghdadi meninggal di samping ketiga anaknya dengan meledakkan rompi yang sarat bahan peledak, ketika ia melarikan diri dari pasukan AS ke dalam terowongan buntu selama serangan, yang berlangsung di wilayah Idlib, Barat Laut Suriah.

Baca Juga: Trump: Militer AS sudah membunuh orang yang gantikan Baghdadi sebagai pemimpin ISIS

Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan, tujuan dari operasi ini adalah untuk menangkap Baghdadi jika memungkinkan, tetapi membunuhnya bila diperlukan. Dua tentara AS menderita luka ringan selama operasi tapi sudah kembali ke tugas.

Kematian Baghdadi adalah kemenangan penting untuk Trump, setelah keputusannya menarik pasukan AS dari Suriah memicu gelombang kritik keras, termasuk dari sesama Partai Republik, bahwa langkah itu akan mengarah kepada kebangkitan ISIS.

"Para penjahat yang berusaha keras untuk mengintimidasi orang lain menghabiskan saat-saat terakhir dalam ketakutan, panik dan takut, serangan dari pasukan Amerika membuatnya (Baghdadi) sangat takut," ujar Trump.

Baca Juga: Trump: Pemimpin ISIS tewas meledakkan diri saat pasukan AS menyerang

"Dia (Bahgdadi) sampai di ujung terowongan saat pasukan kami mengejarnya. Dia menyulut rompi, membunuh dirinya sendiri dan ketiga anaknya. Tubuhnya hancur oleh ledakan. Terowongan menguburnya," imbuh Trump.




TERBARU

[X]
×