kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Facebook sebut hacker Iran yang usik pemilu presiden AS telah bekerja sejak 2019


Rabu, 28 Oktober 2020 / 09:50 WIB
Facebook sebut hacker Iran yang usik pemilu presiden AS telah bekerja sejak 2019
ILUSTRASI. Facebook Inc. menemukan puluhan akun di Facebook dan Instagram yang menyebarkan disinformasi mengenai pemilu presiden AS.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - LONDON. Pihak Facebook akhirnya mengungkap bahwa oknum hacker Iran yang diduga mengusik pemilu presiden AS telah mulai melancarkan aksinya sejak tahun 2019 lalu.

Facebook pada hari Selasa (27/10) waktu setempat menyampaikan bahwa hacker Iran ini menargetkan Timur Tengah. Pekan lalu Facebook mengungkap bahwa hacker ini mengirim email pesan yang mengancam kepada pemilih AS dan menyebarkan informasi palsu tentang sistem pemilu.

Dikutip dari Reuters, saat ini Facebook mengatakan telah menangguhkan satu akun palsu yang berusaha membagikan video di halaman pribadinya.

Dalam penyelidikan ditemui bahwa akun tersebut terkait dengan 20 akun lain yang tersebar di Facebook dan Instagram. Pada dasarnya, akun-akun tersebut mengungkapkan operasi disinformasi yang menargetkan negara-negara termasuk Israel dan Arab Saudi pada 2019.

Baca Juga: Bisa pecahkan rekor satu abad, 60 juta orang AS sudah berikan suara dalam pilpres

Nathaniel Gleicher, kepala kebijakan keamanan siber Facebook, mengatakan bahwa sebagian besar akun yang ditemukan tersebut memang tidak aktif, tetapi sebelumnya diketahui telah berusaha untuk menyebarkan klaim tentang dugaan pembantaian pada Kontes Lagu Eurovision tahun lalu di Israel.

Gleicher mengatakan bahwa timnya menemukan sejumlah kecil tautan teknis ke jaringan disinformasi yang sempat ditangguhkan pada bulan April lalu. Tautan tersebut memiliki kaitan dengan penyiaran negara Iran. 

Berdasarkan temuan tersebut, Facebook menduga aksi hacker ini memiliki koneksi langsung ke badan pemerintahan Iran.

Baca Juga: Jelang pemilu, dana kampanye Donald Trump semakin menipis



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×