Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: S.S. Kurniawan
Mereka menunggu respons ikan kerapu yang berpindah dari karang lama menuju yang baru. Kemudian, mereka mengeluarkan kerapu dari empat lokasi terumbu karang yang terdegradasi.
Para ilmuwan mengamati, seluruh habitat buatan tersebut selama 60 hari. Mereka mencatat jumlah ikan di setiap lokasi terumbu karang serta jumlah spesies ikan di dalamnya.
Baca Juga: Lava gunung Kilauea picu perkembangan fitoplankton Hawaii
Hasilnya, habitat yang kompleks yang di dalamnya terdapat ikan kerapu memiliki jumlah ikan lebih tinggi. "Efek ekologis dari predator besar memberikan tekanan ke atas dan bawah di dalam rantai makanan yang lebih komplek," kata Mike Sieracki, Direktur Program Bidang Ilmu Kelautan National Science Foundation.
Sumber: National Science Foundation