kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Fifty-fifty Bagi Saham Eropa untuk Obama Maupun McCain


Rabu, 05 November 2008 / 07:33 WIB
Fifty-fifty Bagi Saham Eropa untuk Obama Maupun McCain


Sumber: Reuters |

LONDON. Saham-saham perusahaan konstruksi maupun bahan baku bisa jadi menanjak tinggi jika Barack Obama memenangkan pemilihan Presiden di Amerika Serikat (AS); sementara beberapa perusahaan lain juga akan tersurung jika rival Obama, John McCain yang mengantongi suara terbanyak.  

Menurut jajak pendapat Reuters/Zogby, Obama dari partai Demokrat mengantongi lima dari delapan area pertarungan di sejumlah negara bagian.  

"Jika Obama menang, akan menggelontorkan dana yang banyak untuk sektor publik yang akan bagus untuk para kontraktor. Hanya saja, jika Obama tergelincir, akan bagus untuk para peritel karena akan disertai faktor yang bagus untuk menyurung belanja konsumen," kata Mark Bon, fund manager Canada Life.

Para analis mengatakan, rencana detail dan konkret Obama untuk perekonomian akan menghasilkan daya tahan yang kuat yang akan menggiring saham-saham mengantongi keuntungan.

"Ada begitu banyak model sebagai perangsang (perekonomian-red). Jika hanya pemotongan pajak, maka orang-orang hanya akan mencari akhir dari kebebasan untuk belanjaannya. Kesenangan dan ritel berpotensial untuk menjadi lebih bergairah," kata Philip Lawlor, chief portfolio strategist Nomura.

Societe Generale mengatakan pada akhir bulan lalu bahwa perbankan, konstruksi, perkakas kesehatan dan asuransi di Eropa mengharapkan kondisi yang lebih baik melalui kemenangan Obama.  

Apapun hasilnya, analis mengatakan bahwa kemajuan dari program stimulus keuangan senilai US$ 700 miliar yang disetujui di bawah pemerintahan Presiden George W. Bush akan menjadi kuncinya.




TERBARU

[X]
×