kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.456   21,00   0,13%
  • IDX 6.849   32,98   0,48%
  • KOMPAS100 992   7,53   0,76%
  • LQ45 769   6,09   0,80%
  • ISSI 217   0,97   0,45%
  • IDX30 400   3,22   0,81%
  • IDXHIDIV20 475   1,15   0,24%
  • IDX80 112   0,84   0,75%
  • IDXV30 115   0,31   0,27%
  • IDXQ30 131   0,75   0,58%

Frank Wang: Karena investor bisa wujudkan ide (4)


Jumat, 11 September 2015 / 15:24 WIB
Frank Wang: Karena investor bisa wujudkan ide (4)


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi

Keberhasilan Frank Wang mengelola bisnis drone memang tidak lepas dari kepercayaan investor. Dana dari investor juga menjadi salah satu faktor yang membuat Wang bisa mewujudkan idenya hingga saat ini. Berkat modal dari investor, bisnis drone Wang kian berkembang. Saat ini, investor Dajiang Innovation Technology Co tak hanya teman dekat Wang, juga investor dari luar China. Wang pun membuktikan bahwa investor tak salah menyuntik dana ke Dajiang.

Usaha keras Frank Wang dalam membangun bisnis drone dengan gaya manajemen khas, berbuah manis. Sejak beberapa bulan lalu, Forbes menobatkan Dajiang Innovation Technology Co (DJI) sebagai perusahaan drone terbaik di dunia dengan valuasi sebesar US$ 10 miliar.

Selain manajemen yang tertata, suntikan modal investor menjadi bagian penting membangun perusahaan. Jika semula Wang hanya memperoleh modal dari kerabat dekat yakni bekas dosen dan teman semasa SMA. Kini, dengan seiring berkembangnya bisnis. Wang bisa lebih mudah mendapat investor untuk mendanai bisnisnya.

Investor tersebut tak hanya dari China tapi juga luar China. Terakhir pada Mei 2015, Accel Partners menanamkan modal sebesar US$ 75 juta untuk mengembangkan kinerja Dajiang. Sebelumnya Wang juga mendapat investasi dari perusahaan teknologi Amerika Serikat yakni Sequoia Capital senilai US$ 32,2 juta.

Modal ini menjadi amunisi Dajiang untuk mengembangkan bisnis mengingat persaingan bisnis drone semakin ketat. Wang dalam sebuah wawancara menyebut, ada dua kompetitor utama dari China yaitu Zero UAV yang bersaing dengan produk drone kelas atas Dajiang. Serta, X-Aircraft yang bersaing dengan produk kelas bawah Dajiang yaitu Flamewheel. Sementara kompetitor kuat dari luar China adalah 3D Robotics.

Meski demikian, Wang yakin bisa bersaing dengan kompetitornya tersebut. Ia pun berupaya membuat produk drone yang terbaik.

Salah satu pencapaian Dajiang adalah membuat drone berkamera sepopuler kamera DLSR. Ke depan, Wang bermimpi setiap keluarga di dunia bisa mempunyai kamera drone.

Meski berupaya menggenjot penjualan. Dajiang mengaku tidak banyak mengeluarkan biaya untuk iklan dan promosi produk. Wang sengaja memangkas biaya iklan dan promosi karena ingin harga drone buatan Dajiang kompetitif di pasar.

Sejatinya, alasan Wang tak hanya itu. Dia merasa sudah banyak mencuri perhatian karena sejumlah berita sensasional. Seperti insiden drone buatan Dajiang yang mendarat tiba-tiba di Gedung Putih.

Berita lain soal drone buatan Dajiang yang digunakan untuk menyelundupkan ponsel, obat-obatan terlarang dan senjata di lapangan penjara London.

Kejadian tersebut membuat pengetatan peraturan mengenai penggunaan drone oleh masyarakat umum. Tapi bagi Wang, kasus tersebut dianggap menguntungkan karena produk drone Dajiang semakin dikenal masyarakat.

Meski demikian, Wang tetap menganggap penting promosi produk. Dia juga berkonsentrasi penjualan produk drone ke beberapa negara lain.

Diversifikasi produk pun terus dilakukan Dajiang dengan tidak hanya mengembangkan drone berkamera untuk msyarakat umum, tapi untuk kepentingan pemerintahan dan pertanian.

Wang mengajak beberapa development software untuk mengembangkan fungsi drone bagi kepentingan pemerintahan dan pertanian.

Tak hanya dari sisi inovasi produk, pemasaran produk Dajiang pun juga kian berkembang. Dajiang bahkan telah menggandeng Apple Store untuk menjual produk Phantom 3.

Hingga akhir tahun ini, Dajiang berharap penjualan bisa melebihi US$ 1 miliar. Angka ini meningkat pesat dibandingkan pada 2013 yang baru mengumpulkan pendapatan US$ 130 juta. Salah satu faktor yang membuat Wang cukup optimis dengan target penjualan tersebut karena adanya tambahan modal dari perusahaan telekomunikasi, Alcatel.                   

(Selesai)          



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×