Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Para menteri menegaskan kembali keprihatinan mereka terhadap berbagai kebijakan non-pasar yang luas dan terus berkembang, yang mencakup subsidi industri yang bersifat luas, tidak jelas, dan mendistorsi perdagangan serta transfer teknologi yang dipaksakan.
Mengenai Rusia, para pejabat G7 mengutuk penghancuran infrastruktur ekspor biji-bijian Ukraina dalam invasi mereka ke negara tersebut.
G7 juga menyinggung keputusan Moskow untuk secara sepihak meninggalkan pembicaraan mengenai perjanjian yang memungkinkan raksasa biji-bijian Ukraina mengekspor gandum dan produk lainnya melalui Laut Hitam.
Berbeda dengan pertemuan para menteri keuangan G7 dua minggu lalu, yang mengutuk “serangan teror” terhadap Israel oleh Hamas, para menteri perdagangan tidak menyebutkan krisis Timur Tengah.
Mereka hanya mengatakan bahwa mereka berusaha untuk meningkatkan kesadaran tentang tantangan pengiriman barang-barang kemanusiaan ke seluruh dunia pada saat terjadi bencana alam dan keadaan darurat lainnya.
Baca Juga: Jepang Resmi Adukan China ke WTO Terkait Larangan Impor Seafood
Negara-negara Barat umumnya mendukung apa yang mereka katakan sebagai hak Israel untuk membela diri. Namun ada kekhawatiran internasional yang meningkat mengenai jumlah korban akibat pemboman Israel dan meningkatnya seruan untuk jeda agar bantuan dapat menjangkau warga sipil Palestina di Gaza.