Reporter: Adi Wikanto, Bloomberg, Reuters |
CHAM DAVID. Kabar baru datang dari pertemuan para pemimpin negara maju yang tergabung dalam G8. Mereka mendesak agar Yunani tetap menjadi anggota Zona Euro. Belakangan ini Yunani terindikasi akan hengkang dari Zona Euro karena krisis ekonomi dan politik.
Desakan itu tercantum dalam keputusan bersama pada pertemuan tingkat tinggi itu, Sabtu (19/5) atau Minggu dini hari kemarin. Bersamaan dengan itu, G8 juga menyatakan akan tetap membantu Yunani keluar dari krisis ekonomi. "Kami menegaskan, Yunani harus tetap menggunakan Euro (mata uang) dan kami berkomitmen membantunya," kata para pemimpin G-8. "Kami akan melakukan apa saja yang untuk menjamin stabilitas keuangan Zona Euro," tegas Presiden Uni Eropa, Herman Van Rompuy.
Analis dan ekonom menilai, keputusan G8 ini di luar dugaan. Biasanya, G8 hanya mengurusi permasalahan yang jauh lebih besar dari sekadar
negara kecil Yunani.
Hanya saja, masalah Yunani ini memang berpotensi membahayakan ekonomi global. Bila mereka benar-benar keluar dari Zona Euro, dana talangan yang berasal dari pinjaman di sejumlah negara bisa macet. Tercatat, surat utang senilai US$ 4 triliun yang berpotensi hilang dari pasar.
Jerman dan Prancis misalnya, bakal kehilangan dana masing-masing sekitar € 100 miliar dan € 50 miliar. Jumlah itu setara dengan 3% produk domestik bruto (PDB)
dua negara itu.
Namun, banyak ekonom ragu dengan efektivitas desakan G8. "Peluang Yunani di Zona Euro adalah nol," kata German Gref, Chairman and Chief Executive OAO Sberbank Rusia. Pasalnya, tumpukan utang Yunani ibarat horor tanpa akhir.
Pemilu ulang
Presiden Yunani, Karolos Papoulias menetapkan jadwal pemilihan umum (pemilu) ulang pada 17 Juni 2012. Pengumuman resmi ini berlangsung bersamaan pembubaran parlemen hasil pemilu 6 Mei 2012, Sabtu (19/5) lalu.
Yunani memang harus menggelar pemilu ulang, karena pada pemilihan sebelumnya malah menimbulkan ketidakpastian politik. Partai-partai besar gagal membentuk pemerintah koalisi, karena berbeda pendapat soal penghematan anggaran dan bailout internasional.
Ketidakpastian politik inilah yang menimbulkan kekhawatiran keluarnya Yunani dari Zona Euro. "Selanjutnya, anggota legislatif terpilih akan bertemu setelah pemilu, pada 28 Juni 2012 pukul 11 pagi," kata Papoulias dalam pernyataan resminya di Athena.