kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gagal dapatkan Newcastle United, Putra Mahkota Arab Saudi desak Boris Johnson


Kamis, 15 April 2021 / 06:46 WIB
Gagal dapatkan Newcastle United, Putra Mahkota Arab Saudi desak Boris Johnson
ILUSTRASI. St James' Park, markas Newcastle United


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - LONDON. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dikabarkan ikut campur dalam kesepakatan pembelian klub Liga Premier Inggris Newcastle United yang melibatkan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman.

Seperti dikabarkan surat kabar Daily Mail, pengambilalihan Newcastle United oleh konsorsium yang didukung Arab Saudi gagal di tahun lalu. Padahal nilai kesepakatan tersebut mencapai £ 300 juta setara Rp 6,01 triliun. ( £ 1 = Rp 20.052)

Kegagalan rencana pengambilalihan ini terjadi karena kelompok konsorsium tersebut menolak untuk menerima tawaran arbitrase independen Liga Premier untuk memutuskan siapa yang akan memiliki klub tersebut.

Kelompok itu, yang termasuk dana kekayaan kedaulatan Arab Saudi PIF, PCP Capital Partners dan Reuben Brothers, mengatakan tahun lalu mereka mengakhiri minat mereka pada kesepakatan itu, yang telah ditunda oleh tes pemilik dan direktur Liga Premier.

Baca Juga: Kabar dari Inggris menyebut Raja Sapta membeli klub Liga Inggris Derby County

Konsorsium menyalahkan lamanya evaluasi yang membuat kelompok tersebut mundur.

Mohammed Bin Salman telah mendesak Johnson untuk "mengoreksi dan mempertimbangkan kembali" keputusan yang "salah" yang diambil pihak Liga Premier, yang dituduh menghalangi pengambilalihan klub, Daily Mail melaporkan.

Johnson meminta asisten senior dan pakar Timur Tengah, Lord Eddie Lister, untuk menangani keluhan tersebut, kata laporan itu seperti dikutip Reuters. 

Seorang juru bicara pemerintah Inggris tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar oleh Reuters. The Daily Mail mengutip juru bicara pemerintah yang mengatakan: "Meskipun kami menyambut baik investasi luar negeri, ini adalah masalah komersial bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan Pemerintah tidak terlibat dalam hal apa pun dalam pembicaraan pengambilalihan di Newcastle United."

Selanjutnya: UEA ingin investasi produksi vaksin Covid-19 di Indonesia



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×