kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Gara-Gara Kebijakan Trump Ini, Bitcoin Diramal bisa Melonjak 40% ke Level US$150.000


Jumat, 04 Juli 2025 / 17:12 WIB
Gara-Gara Kebijakan Trump Ini, Bitcoin Diramal bisa Melonjak 40% ke Level US$150.000
ILUSTRASI. Bitcoin (BTC) kembali menjadi pusat perhatian pasar kripto setelah munculnya spekulasi bahwa harga aset digital ini bisa melonjak hampir 40%


Sumber: Cointelegraph | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bitcoin (BTC) kembali menjadi pusat perhatian pasar kripto setelah munculnya spekulasi bahwa harga aset digital ini bisa melonjak hampir 40%, menyusul penandatanganan undang-undang pengeluaran besar-besaran oleh Presiden AS Donald Trump pada Hari Kemerdekaan, 4 Juli 2025.

Rancangan undang-undang yang dijuluki “Big Beautiful Bill” ini mencerminkan lonjakan besar dalam pengeluaran pemerintah AS dan diperkirakan akan memicu lonjakan utang nasional hingga US$40 triliun pada akhir 2025.

Sebagai perbandingan, pada awal 2020, total utang AS berada di angka US$23,2 triliun, artinya dalam enam tahun, utang akan naik hampir US$17 triliun—kenaikan tercepat dan terbesar dalam sejarah modern Amerika Serikat.

Baca Juga: Jangan Terlena! Kenaikan Tajam Harga Bitcoin bisa Berakhir dalam 2-3 Bulan ke Depan

“Belum pernah dalam sejarah AS meminjam uang sebesar ini. Ini adalah krisis,” tulis The Kobeissi Letter, sumber analisis finansial yang mengutip data dari platform prediksi Kalshi.

Namun, bagi pasar kripto, lonjakan utang bukanlah berita buruk. Justru sebaliknya, Bitcoin cenderung menguat saat pemerintah meningkatkan pengeluaran dan mencetak lebih banyak uang.

Deja Vu: Saat Stimulus COVID-19 Picu Reli Bitcoin 38%

Sejumlah analis dan tokoh kripto seperti Crypto Rover membandingkan potensi dampak Big Beautiful Bill ini dengan stimulus ekonomi era COVID-19 yang ditandatangani Trump pada akhir 2020. Kala itu, harga Bitcoin melonjak 38% dalam hitungan minggu.

Jika sejarah kembali terulang, maka Bitcoin berpotensi menembus level US$150.000, dari posisi saat ini di sekitar US$108.995.

Baca Juga: Mengapa Harga Bitcoin Tak bisa Menembus All Time High US$112.000? Ini Penjelasannya

Faktor lain yang memperkuat sentimen bullish adalah meningkatnya pasokan uang global (M2), yang kini mencapai rekor baru lebih dari US$55,4 triliun pada 3 Juli 2025. Sepanjang sejarah, terdapat korelasi kuat antara M2 dan pergerakan harga Bitcoin, meskipun terkadang dengan jeda waktu tertentu.

Analis kripto populer Rekt Capital menegaskan bahwa pertumbuhan M2 dapat terus berlanjut bahkan setelah Bitcoin mencapai puncak pasar bullish-nya.

Selanjutnya: IHSG Terkoreksi 0,47% dalam Sepekan, Tertekan Sentimen Global dan Euforia IPO

Menarik Dibaca: Renovasi Hemat Cukup dengan Ubah Dapur Kusam Jadi Menawan




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×