Sumber: People's Daily,South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Wang Chen, presiden Akademi Ilmu Kedokteran Tiongkok berpendapat, pneumonia yang disebabkan oleh virus corona mungkin ada untuk waktu yang lama, seperti flu.
"Virus baru berbeda dari SARS (sindrom pernafasan akut yang parah), yang terakhir sangat transmisif dan patogen. Virus ini cepat membunuh inang, dan virus itu sendiri tidak dapat dengan mudah bertahan," katanya dalam wawancara dengan China Central Television pada Rabu malam seperti yang dikutip People's Daily.
Namun, lanjutnya, pneumonia sangat mungkin untuk hidup berdampingan dengan manusia seperti flu. Dia menambahkan, persiapan dalam hal diagnosis klinis dan perawatan harus dilakukan sesuai prosedur, serta langkah-langkah pencegahan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Update Virus Corona: Terjangkit 76.204,meninggal 2.247,sembuh 18.189 (21/2-07.20 WIB)
Mengutip People's Daily., meskipun lebih banyak perawatan dan obat-obatan telah diadopsi untuk menyembuhkan penyakit ini, namun menurut Wang, hal itu masih dalam tahap eksplorasi awal.
"Ini adalah penyakit baru, patologi yang belum jelas. Perawatan sebelumnya didasarkan pada pengalaman masa lalu," katanya.
Menurutnya, terapi sekarang lebih efektif dan terstandarisasi dengan pemahaman yang lebih dalam.
Baca Juga: Kecemasan virus corona memuncak, Irak tutup perbatasan dengan Iran
Saat ini, pengetahuan tentang penyakit virus corona masih terbatas, dan eksplorasi obat baru dan terapi baru juga masih dalam tahap awal.
Wang juga mencatat bahwa penyebaran virus baru melambat, tetapi predikasi titik balik untuk epidemi harus mempertimbangkan regulasi penyakit dan langkah-langkah pengendalian dan pencegahan menjadi pertimbangan.
"Titik balik adalah variabel dependen. Penting bagi kita untuk mengontrol variabel independennya," katanya.
Baca Juga: Saat wabah virus corona lewat, UKM di Wuhan juga tamat!
Wang juga mengatakan bahwa penting untuk memasukkan pasien ke rumah sakit sesegera mungkin karena keterlambatan membawa pasien ke rumah sakit dapat menyebabkan lebih banyak infeksi.
Berkat meningkatnya tempat tidur rumah sakit, tingkat penerimaan pasien secara bertahap ditingkatkan. "Tetapi penting untuk menempatkan pasien dalam perawatan tepat waktu untuk menghentikan penyebaran virus baru," tambahnya.
Baca Juga: Ini 8 negara yang laporkan kasus kematian akibat virus corona
Melansir South China Morning Post, per Kamis (20/2) terdapat 411 kasus yang baru dikonfirmasi dan 115 kematian akibat epidemi virus corona baru di provinsi Hubei.
Menurut pejabat departemen kesehatan Hubei, kasus dan kematian baru masing-masing mencapai 349 dan 108. Adapun jumlah total provinsi menjadi 62.442 dan 2.144.
China melaporkan jumlah kasus virus corona yang terendah pada hari Kamis sejak 23 Januari ketika Wuhan dikunci. Penurunan angka ini disebabkan perubahan lain dalam kriteria diagnostik.
Baca Juga: Siap jemput WNI dari Diamond Princess, TNI AL siagakan KRI Soeharso
Perubahan metode diagnostik minggu lalu menyebabkan peningkatan sembilan kali lipat dalam kasus baru yang dilaporkan pada 13 Februari.
Ada 394 kasus baru yang dilaporkan di China daratan, dan 114 kematian lainnya, pada Rabu tengah malam.Komisi Mengutip South China Morning Post, Kesehatan Nasional China belum melaporkan kasus baru dan kematian pada hari Kamis.