kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Geger corona, maskapai Air New Zealand PHK 3.500 karyawan


Selasa, 31 Maret 2020 / 05:32 WIB
Geger corona, maskapai Air New Zealand PHK 3.500 karyawan
ILUSTRASI. Maskapai Air New Zealand. REUTERS/Nigel Marple/


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SELANDIA BARU. Air New Zealand mengumumkan pada hari Selasa (31/3/2020), hampir sepertiga dari karyawannya atau setara 3.500 orang, akan diberhentikan dalam beberapa bulan mendatang. Hal ini dikarenakan maskapai tersebut terngah bergulat dengan pembatasan perjalanan global yang parah akibat penyebaran virus corona yang telah memaksa dilakukannya pembatalan hampir semua penerbangan.

Melansir Reuters, maskapai nasional Selandia Baru yang mempekerjakan 12.500 orang ini, mengatakan jumlah PHK yang diumumkan adalah asumsi "konservatif". Angka itu dapat meningkat jika penguncian domestik dan pembatasan perbatasan diperpanjang.

PHK skala besar staf global akan dimulai minggu ini, kata perusahaan itu.

Baca Juga: KSPI: Mulai ada laporan PHK karena corona dari serikat pekerja

"Sayangnya, COVID-19 membuat kita beralih dari memiliki pendapatan sebesar NZ$ 5,8 miliar menjadi apa yang membentuk hingga kurang dari NZ$ 500 juta per tahun berdasarkan pola pemesanan saat ini yang kita lihat," kata Chief Executive Officer Greg Foran dalam email kepada staf dan pelanggan seperti yang dikutip Reuters.

Dia menambahkan, "Hal ini berpotensi menjadi bencana bagi bisnis kita kecuali kita mengambil tindakan tegas."

Air New Zealand adalah contoh dari situasi mengerikan yang dihadapi maskapai penerbangan di seluruh dunia karena pembatasan perjalanan untuk mengendalikan penyebaran virus.

Baca Juga: Gelombang PHK, klaim pengangguran AS catat rekor tertinggi sepanjang masa

“Kami harus memangkas lebih dari 95% penerbangan kami di Selandia Baru dan di seluruh dunia. Satu-satunya penerbangan yang tersisa adalah untuk menjaga jalur pasokan tetap terbuka dan opsi transportasi untuk personel layanan penting, ”tambah Foran.

Sebelumnya pada bulan Maret, pemerintah Selandia Baru menawarkan maskapai penerbangan ini dana NZ$ 900 juta (US$ 540,99 juta) agar tetap bisa mengudara.

Baca Juga: Terdampak Corona, Hippindo Janji Tidak Akan Ada PHK Pegawai Mall

Perusahaan juga mencatat bahwa setiap dolar yang kami gunakan dari fasilitas pinjaman ini memiliki bunga (lebih dari dua kali lipat suku bunga saat ini untuk hipotek rumah tangga) dan harus dibayarkan kembali.

"Hal ini membebani maskapai penerbangan kami dengan utang besar yang secara signifikan mengurangi kemampuan kami untuk bersaing dengan maskapai yang lain," kata Foran.

Baca Juga: Korban PHK dampak corona dapat Rp 1 juta per bulan selama tiga bulan

Dia juga memprediksi, dalam waktu satu tahun, tingkat kepegawaian maskapai menjadi 30% lebih kecil daripada saat ini.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×