Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. General Motor Co bakal hengkang dari tiga negara yaitu Australia, Selandia Baru, dan Thailand akhir tahun ini. Kinerja buruk dari penjualan kendaraan listrik di tiga negara tersebut jadi alasannya.
Dalam pernyataan resminya yang dikutip dari Bloomberg Minggu (16/2). Produsen otomotif terbesar di Amerika Serikat ini bakal menggelontorkan dana US$ 1,1 miliar, dimana US$ 300 jutanya merupakan uang tunai yang akan dimasukkan dalam beban biaya pada kuartal I-2020.
Baca Juga: Penjualan mobil China bisa turun 10% di semester pertama karena virus corona
Adapun aksi GM hengkang di Australia bakal menandai berakhirnya mobil keluaran Holden yang telah berdiri sejak 164 tahun lebih. General Motor Holden Ltd adalah entitas anak GM. Adapun di Thailand, GM bakal menyerahkan lisensi produksi Chevrolet dan menjual pabrik di Rayong kepada Wall Motor Co asal Cina.
CEO GM Mary Barra menyatakan perusahaan memang tengah ambil strategi untuk mengurangi pasar globalnya dan fokus mengeruk keuntungan dari Amerika Serikat, dan Cina. Dua pasar tersebut memang merupakan penyumbang utama pendapatan GM.
“Saya sering bilang bahwa kami akan melakukan langkah yang tepat, meskipun berat. Ini salah satunya. Kami punya strategi yang tepat untuk mendorong pendapatan, dan memprioritaskan investasi global dalam menyokong mobilitas di masa depan,” katanya.