kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Gugat pemerintah Brasil karena hambat bisnis (4)


Sabtu, 30 September 2017 / 09:35 WIB
Gugat pemerintah Brasil karena hambat bisnis (4)


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tri Adi

KONTAN.CO.ID - Talenta bisnis Rubens Ometto Silveira Mello telah teruji, meski menjalankan bisnis peninggalan sang kakek. Sempat berhadapan dengan sanak saudaranya, Rubens juga berselisih dengan pihak Pemerintah Brasil. Pemerintah memaksa etanol produksi perusahaan Rubens harus dijual dengan harga subsidi. Beruntung, hukum berpihak pada Rubens dan memenangkan perkaranya. Kini bisnis Rubens kian berkibar, setelah serangkaian ekspansi yang kerap dilakukannya.

Rubens Ometto Silveira Mello kini menjadi salah satu orang terkaya di Brasil. Forbes mengkalkulasi kekayaan pribadinya saat ini mencapai US$ 1,3 miliar. Kekayaan itu dia dapat dari Cosan Limited yang didirikan oleh kakeknya.

Sempat meninggalkan Cosan untuk berkarier di perusahaan lain, Rubens menghadapi kenyataan tak menyenangkan sekembalinya ke perusahaan keluarga itu. Dia masih kerap bertentangan dengan kepentingan pribadi dari sanak saudaranya. Meski hal ini berhasil diredam setelah ia membeli saham yang dimiliki anggota keluarga lainnya.

Namun rupanya tantangan tak cuma sampai di situ saja. Dia juga harus berhadapan dengan Pemerintah Brasil, saat akan membangun kilang etanol baru. Pemerintah mengeluarkan aturan bahwa etanol harus dijual dengan harga subsidi. Tak terima dengan hal ini, Rubens membawa kebijakan tersebut ke pengadilan karena dianggap sewenang-wenang. Keberatan Rubens akhirnya dimenangkan pengadilan, sehingga bisa menjual barang dengan margin lebih baik.

Perlahan, bisnis etanol Rubens  berjalan lancar. Pundi-pundi keuangan Cosan menebal, hingga memungkinkan dia melancarkan ekspansi demi memperluas pasar. Salah satu diantaranya adalah masuk ke pasar ekspor. Perlahan kontribusi dari pasar ekspor semakin gemuk. Ditambah lagi, semakin banyak negara tujuan ekspor yang berpotensi besar dapat Rubens jajaki.

Tak selamanya, semua ekspansi Rubens berjalan mulus. Upaya merangsek masuk pasar Amerika Serikat (AS) terhambat aturan pajak dan bea masuk yang tinggi. Pemerintah AS memberikan subsidi besar bagi produsen etanol lokal, yang menyebabkan produsen asing, termasuk Cosan, kesulitan memiliki daya saing.

Kala tengah kesulitan menembus pasar AS, kondisi di dalam negeri justru ikut menguras tenaga. Terutama seiring semakin menggeliatnya bisnis energi di Brasil, dan ditambah kedatangan investor asing yang menyebabkan persaingan kian ketat.

Kedatangan investor asing di bisnis etanol Brasil, memaksa Rubens bersaing ketat memperebutkan perusahaan-perusahaan etanol yang layak diakuisisi. Sebab untuk memenangkan persaingan, Rubens sadar pihaknya harus menggenjot jumlah produksi.

Sebagai pengusaha andal, Rubens selalu saja punya jalan untuk tak tersingkir dari persaingan. Salah satunya dengan mengambil bisnis migas yang ditinggalkan ExxonMobil yang terpaksa hengkang dari Brasil pada 2008. Aksi ini menyebabkan Rubens  punya rentang sayap yang lebih luas di bisnis energi.

Pada tahun yang sama, Rubens kembali melancarkan ekspansi. Cosan turut serta mendirikan Rumo Logistica, bersama dengan sejumlah investor lain. Dengan adanya anak usaha di bidang logistik ini, memberikan kemudahan bagi Cosan melakukan penyimpanan serta pengiriman atas aneka produknya.

Pada tahun 2009, Rubens kembali melancarkan ekspansi. Ia menggandeng salah satu produsen migas besar dunia, Shell. Cosan kini menjadi distributor bahan bakar terbesar ketiga di Brasil, sekaligus merupakan produsen tebu dan etanol terkemuka di Brasil serta eksportir gula tebu terbesar dunia.

Cosan membawahi lebih dari 6.000 stasiun pengisian bahan bakar Shell. Ditambah 960 toko serba ada dan 67 terminal distribusi. Layanan bahan baku pun sampai ke industri penerbangan hingga menjangkau 64 bandara.

Sepertinya, agresivitas Cosan belum berakhir. Belum lama ini, perusahaan ini dikabarkan bakal menambah modal sebesar US$ 240 juta, untuk memperkuat Cosan Logística.                                         

 (Selesai)



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×