kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gunung Taal meletus, hampir 40.000 orang dievakuasi


Selasa, 14 Januari 2020 / 22:40 WIB
Gunung Taal meletus, hampir 40.000 orang dievakuasi
ILUSTRASI. Erupsi Gunung Taal tampak dari Kota Tagaytay, Filipina, 13 Januari 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MANILA. Hampir 40.000 orang telah dievakuasi dari kawasan dekat gunung berapi Filipina yang bisa meletus setiap saat. Tapi, ribuan lainnya menolak untuk pergi atau sudah kembali.

Di hari ketiga sejak meletus, abu vulkanik dan lava menyembur dari kawah Gunung Taal, yang terletak di tengah danau, sekitar 70 kilometer (km) Selatan dari pusat ibu kota Filipina, Manila.

Melansir Reuters, semua orang yang tinggal dalam radius 14 km dari gunung berapi tersebut sudah diperintahkan untuk pergi. Ada sekitar 300.000 orang yang di tinggal di zona merah.

Baca Juga: Skenario terburuk, letusan Gunung Taal di Filipina bisa berlangsung berbulan-bulan

Mesi begitu, juru bicara Dewan Manajemen dan Penanggulangan Risiko Bencana Filipina Mark Timbal mengatakan, jumlah sebenarnya jauh lebih rendah. Hingga Selasa (14/1), sekitar 38.200 orang sudah dievakuasi.

Pejabat setempat mengeluh lantaran banyak masyarakat yang menolak untuk dievakuasi atau kembali ke rumah mereka masing-masing.

"Saya harus mengunci Talisay untuk mencegah warga yang sudah berada di pusat evakuasi untuk kembali," kata Gerry Natanauan, Wali Kota Talisay, kota yang berada dalam zona bahaya gunung berapi setinggi 311 meterĀ  itu.

Baca Juga: Sejarah kelam Gunung Taal Filipina: Letusannya sudah tewaskan lebih dari 6.000 orang

"Mereka ingin memeriksa rumah, harta benda, dan hewan mereka, tetapi mereka tidak seharusnya melakukan itu karena sangat berbahaya," ujar Natanauan seperti dikutip Reuters.

Meskipun Taal adalah salah satu gunung berapi aktif terkecil di dunia, ia memiliki sejarah yang mematikan: letusan pada 1911 silam menewaskan lebih dari 1.300 orang.

Ancaman benar-benar nyata

Beberapa rekahan baru telah terbuka dan mengeluarkan semburan uap. Sementara puluhan getaran terasa hingga Kota Tagaytay, tujuan wisata populer yang berjarak 32 km dari Gunung Taal.

"Jika terjadi letusan, tak seorang pun akan bisa kembali ke rumah mereka karena hancur," kata Renato Solidum, Direktur Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Philvocs).

"Ancamannya benar-benar nyata," katanya dalam konferensi pers, Selasa (14/1), seperti dilansir Reuters. Namun, banyak masyarakat yang menolak untuk mengindahkan peringatan itu.

Baca Juga: Gunung Api Taal di Filipina, kecil tapi mematikan

Di Kota Balete, yang berada di tepi zona bahaya, truk Palang Merah dikirim untuk membawa 1.000 penduduk, tetapi mereka hanya memuat 130 orang. Sebab, orang mengira mereka cukup jauh dari gunung berapi.

Seismolog mengatakan, ada kemungkinan letusan Gunung Taal bisa mereda. Tetapi, tanda-tanda masih menunjukkan ledakan hebat yang akan terjadi.

Saat mengunjungi Balate, Selasa (14/1), Presiden Rodrigo Duterte bercanda dengan menyebutkan, pemerintah bisa mencoba cara tradisional untuk menenangkan Gunung Taal.

Baca Juga: Gunung berapi di Filipina meletus, tsunami mengancam

"Anda harus pergi ke sana dan Anda tahu, berdoa sedikit dan menawarkan sesuatu. Mari kita lakukan dengan cara primitif seperti apa yang dilakukan nenek moyang kita," katanya seperti dikutip Inquirer.Net.

Taal sudah meletus lebih dari 30 kali dalam lima abad terakhir. Paling baru pada 1977 lalu. Letusan di 1754 silam berlangsung selama berbulan-bulan.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×