Sumber: CNN,Forbes | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - LAUT CHINA SELATAN. Saat kapal induk milik Amerika, USS Ronald Reagan, berlayar ke Laut China Selatan, sebuah bukti muncul ke permukaan. Rupanya, China telah mengerahkan jet tempur ke landasan terbang di pulau yang disengketakan di sana.
Melansir Forbes, citra satelit pada 15 Juli menunjukkan setidaknya ada empat pesawat tempur yang dikirim. Langkah ini dilakukan dua hari setelah Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo menyatakan bahwa klaim Beijing atas sumber daya lepas pantai di sebagian besar Laut China Selatan sepenuhnya melanggar hukum.
Baca Juga: Myanmar jadi medan pertempuran baru AS dengan China
Pesawat tersebut diyakini merupakan varian J-11B buatan China dari jenis pesawat Flanker yang terkenal garang. Pesawat ini secara umum setara dengan F-15 Eagle yang digunakan oleh Angkatan Udara AS.
Masih mengutip Forbes, China membangun berbagai versi keluarga pesawat tempur Rusia, awalnya dikenal sebagai Sukhoi Su-27 Flanker. Sementara varian yang tepat sulit untuk dilihat dari citra satelit, namun disebutkan tidak ada keraguan bahwa ini adalah Flankers.
Baca Juga: Langka, dua kapal induk AS latihan perang bersama di Laut China Selatan
Flankers berada di landasan terbang di Pulau Woody di Kepulauan Paracel. Meskipun secara de facto ditempati oleh China, wilayah itu juga diklaim oleh Taiwan dan Vietnam, dan merupakan salah satu dari banyak pulau di daerah itu yang disengketakan. Sebelumnya, China sudah menambah fasilitas militer dalam beberapa tahun terakhir dan telah mengerahkan pasukan dan pembom di sana.
Pesawat ini awalnya terlihat oleh analis intelijen open-source menggunakan citra satelit komersial resolusi rendah. Pengguna Twitter Duan Deng memposting gambar tersebut pada Kamis. Sekarang, citra satelit resolusi tinggi dari Airbus menegaskan situasi tersebut.
Waktu penempatan dapat berhubungan dengan sejumlah faktor eksternal. Ini mungkin terkait langsung dengan pernyataan Pompeo. Pengerahan itu juga dilakukan sehari setelah kapal perusak Angkatan Laut AS, USS Ralph Johnson, melakukan operasi navigasi di daerah itu dan seminggu setelah latihan angkatan laut internasional utama yang melibatkan dua kapal induk Angkatan Laut AS.
Baca Juga: Negara lain naik pitam soal aksi China di Laut China Selatan, kok Malaysia diam saja?
Latihan Angkatan Laut AS melibatkan USS Nimitz (CVN-68) dan USS Ronald Reagan (CVN 76). Kapal induk itu bergabung dengan kapal pengawal lengkap dan kapal AL Jepang. Kedua kapal induk lebih besar dan lebih siap secara operasional dari kapal induk China sendiri. Namun Angkatan Laut China memiiki kapal dan pengalaman dengan kecepatan yang luar biasa.
Baca Juga: Hampir 100 juta warga China terancam tak bisa masuk ke Amerika, Beijing: Konyol!
Mengingatkan saja, melansir CNN, dua kapal induk Angkatan Laut AS telah memulai kembali latihan ganda yang jarang terjadi di Laut China Selatan, untuk kedua kalinya bulan ini.
Kapal induk USS Ronald dan USS Nimitz melakukan aksi latihan perang yang terdiri lebih dari 12.000 personel militer AS di antara dua kapal induk dan kapal penjelajah serta kapal perusak pengawal mereka, yang beroperasi di Laut China Selatan pada Jumat kemarin.
Baca Juga: Angkatan Laut AS kerahkan lagi dua kapal induk ke Laut China Selatan
Dalam pernyataannya seperti yang dilansir CNN, Armada Pasifik AS menyebut kedua kapal induk, dengan lebih dari 120 pesawat dikerahkan di antara kedua kapa yang melakukan latihan pertahanan udara taktis untuk menjaga kesiapan dan kecakapan berperang.
Baca Juga: Sempat bikin tegang, AS lanjutkan latihan dua kapal induknya di Laut China Selatan
"Pasukan berlatih ke tingkat kesiapan tertinggi untuk memastikan daya tanggap terhadap segala kemungkinan melalui proyeksi daya," tulis pernyataan tersebut.