Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Harga Bitcoin berbalik mendaki dengan cepat pada Selasa (15/2), menembus US$ 44.000, setelah sempat jatuh ke level US$ 41.000. Harga mata uang kripto lain termasuk Shiba Inu juga hijau.
Mengacu data CoinMarketCap Selasa (15/2), harga Bitcoin sempat menyentuh US$ 44.033, pasca menukik ke US$ 41.928,19. Pada pukul 15.55 WIB, harganya ada di US$ 43.938,77 atau naik 4,27% dalam 24 jam terakhir.
Dalam wawancara dengan Cointelegraph, Head of Research Fidelity Digital Assets Chris Kuiper mengatakan, harga Bitcoin masih memiliki “potensi kenaikan” yang signifikan, dan menjadi investasi yang kurang berisiko karena rekam jejaknya selama 13 tahun.
Dan, dia percaya, Bitcoin akan menjadi bagian utama dari ekosistem mata uang kripto di masa depan, terlepas dari perkembangan yang terjadi di dalamnya.
Baca Juga: Di Tengah Kecemasan Invasi Rusia ke Ukraina, Bisakah Bitcoin Jadi Aset Safe Haven?
Menurutnya, Bitcoin masih akan menjadi “jangkar” utama untuk mata uang kripto lainnya dalam skenario di mana banyak blockchain hidup berdampingan.
Sementara Matthew Dibb, Chief Operating Officer Stack Funds yang berbasis di Singapura, mengatakan, dia bullish terhadap mata uang kripto dalam jangka panjang sebagai aset alternatif dan lindung nilai untuk peristiwa dunia.
"Tapi, itu belum cukup. Kami mulai melihat beberapa perbedaan antara Bitcoin dan pasar saham, yang sangat bagus," ungkapnya kepada Reuters.
Sementara harga Ethereum pada Selasa (15/2) pukul 15.55 WIB naik 7,32% menjadi US$ 3,074,62 dan BNB melonjak 9% ke posisi US$ 430,07.
Lalu, harga Solana melesat 9,62% jadi US$ 102,99 serta Avalanche melejit 9,85% ke US$ 86,28.
Sementara harga mata uang kripto berbasis meme Dogecoin dan Shiba Inu masing-masing naik 3,15 menjadi US$ 0,1497 dan 6,51% ke posisi US$ 0,00003127.