Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas naik di atas level US$ 4.000 per ons pada Kamis (6/112025) karena melemahnya dolar dan penutupan pemerintah AS yang berkepanjangan meningkatkan kekhawatiran terhadap prospek ekonomi.
Mengutip Reuters, harga emas spot naik 0,7% menjadi US$ 4.011,79 per ons troi pada pukul 09.14 GMT. Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 0,7% menjadi $4.021,20 per ons.
"Skeptisisme Mahkamah Agung terhadap tarif dan dolar yang sedikit melemah kemungkinan mendukung harga emas," kata analis UBS Giovanni Staunovo.
Baca Juga: Harga Emas Naik Lebih dari 1% karena Sentimen Risk Off, Penguatan Dolar AS Terhenti
"Meskipun harga jangka pendek kemungkinan akan terus berkonsolidasi, kami memperkirakan pemangkasan suku bunga Federal Reserve lebih lanjut akan mengangkat harga emas ke US$ 4.200 per ons pada akhir tahun."
Dolar melemah 0,2% setelah mencapai level tertinggi empat bulan di sesi sebelumnya, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Para hakim Mahkamah Agung AS menyuarakan keraguan atas legalitas tarif besar-besaran Presiden Donald Trump dalam kasus yang berimplikasi terhadap ekonomi global.
Sementara itu, perusahaan swasta AS menambah 42.000 lapangan kerja pada bulan Oktober, melampaui perkiraan Reuters sebesar 28.000, menurut laporan ADP pada hari Rabu. Pasar tenaga kerja yang lebih kuat dapat meredam harapan pemangkasan suku bunga.
Kebuntuan kongres telah mengakibatkan penutupan pemerintah AS yang terlama, memaksa investor dan Federal Reserve untuk bergantung pada indikator sektor swasta.
Baca Juga: Harga Emas Naik Lebih dari 1% Rabu (5/11) Sore, di Tengah Sentimen Risk-Off
The Fed memangkas suku bunga minggu lalu, tetapi Ketua Jerome Powell mengindikasikan bahwa itu mungkin pengurangan terakhir untuk tahun 2025.
Pelaku pasar sekarang melihat peluang penurunan suku bunga The Fed sebesar 63% pada bulan Desember, turun dari lebih dari 90% minggu lalu.













