Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas menembus US$ 4.000 per ons troi dan mencapai rekor tertinggi pada Rabu (8/10/2025), didorong oleh investor yang mencari keamanan dari meningkatnya ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, di samping ekspektasi penurunan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve AS.
Mengutip Reuters, harga emas spot naik 0,5% menjadi US$ 4.002,53 per oz pada pukul 02.13 GMT. Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 0,5% menjadi $4.025 per oz.
Secara tradisional, emas dipandang sebagai penyimpan nilai selama masa ketidakstabilan.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Hari Ini Nyaris Sentuh US$4.000 per Ons, Ini Pendorongnya
Harga emas spot naik 52% sepanjang tahun ini (year to date) setelah naik 27% pada tahun 2024.
"Ada begitu banyak keyakinan dalam perdagangan ini saat ini sehingga pasar akan mencari angka bulat besar berikutnya yaitu 5.000 dengan kemungkinan The Fed akan terus menurunkan suku bunga," kata Tai Wong, seorang pedagang logam independen.
"Akan ada beberapa kendala seperti gencatan senjata yang bertahan lama di Timur Tengah atau Ukraina, tetapi pendorong fundamental perdagangan, utang yang besar dan terus bertambah, diversifikasi cadangan devisa, dan dolar yang lebih lemah kemungkinan besar tidak akan berubah dalam jangka menengah."
Reli logam mulia ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk ekspektasi penurunan suku bunga, ketidakpastian politik dan ekonomi yang berkelanjutan, pembelian bank sentral yang solid, arus masuk ke dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) emas, dan dolar yang lemah.
Baca Juga: Harga Emas Sentuh Rekor Rabu (8/10) Pagi, Kian Dekati Level US$4.000 per Ons
Penutupan pemerintah AS memasuki hari ketujuh pada hari Selasa. Penutupan ekonomi telah menunda rilis indikator ekonomi utama, memaksa investor untuk mengandalkan data sekunder non-pemerintah untuk mengukur waktu dan tingkat penurunan suku bunga The Fed.
Investor kini memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed bulan ini, dengan penurunan tambahan sebesar 25 basis poin diantisipasi pada bulan Desember.
Selain itu, gejolak politik di Prancis dan Jepang juga telah meningkatkan permintaan emas batangan sebagai aset safe haven.
Para analis mengatakan, sentimen ini juga turut mendorong kenaikan harga emas.
"Yang kami lihat sekarang adalah investor membeli emas, meskipun harganya sedang tinggi, dan ini semakin memperkuat pergerakan tersebut," kata analis UBS, Giovanni Staunovo.