CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.364.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.754   25,00   0,15%
  • IDX 8.471   64,31   0,76%
  • KOMPAS100 1.174   9,68   0,83%
  • LQ45 857   7,59   0,89%
  • ISSI 295   1,99   0,68%
  • IDX30 446   3,46   0,78%
  • IDXHIDIV20 518   3,91   0,76%
  • IDX80 132   1,15   0,88%
  • IDXV30 136   0,76   0,56%
  • IDXQ30 143   1,10   0,78%

Harga Emas Turun Imbas Penguatan Dolar dan Berkurangnya Potensi Penurunan Suku Bunga


Kamis, 20 November 2025 / 12:30 WIB
Harga Emas Turun Imbas Penguatan Dolar dan Berkurangnya Potensi Penurunan Suku Bunga
ILUSTRASI. Harga emas melemah pada Kamis, terbebani oleh penguatan dolar dan berkurangnya ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve pada Desember. REUTERS/Ajay Verma


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas sedikit melemah pada hari Kamis, terbebani oleh penguatan dolar dan berkurangnya ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve pada bulan Desember, dengan investor mengamati laporan ketenagakerjaan AS yang tertunda.

Mengutip Reuters, Kamis (20/11/2025), harga emas spot turun 0,1% menjadi US$ 4.077,82 per ons troi, pada pukul 04.49 GMT. Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun 0,2% menjadi US$ 4.076,50 per ons troi.

"Harga emas saat ini turun terutama karena spekulasi penurunan suku bunga telah berkurang secara signifikan dalam dua minggu terakhir," kata analis pasar senior OANDA, Kelvin Wong.

Baca Juga: Harga Emas Tergelincir ke US$ 4.077, Seiring Penguatan Dolar AS

"Dalam perspektif jangka pendek, hal ini menyebabkan harga emas tetap lesu di bawah level US$ 4.100. Saya melihat resistensi di US$ 4.155, kemudian emas berpotensi diperdagangkan di bawah level US$ 4.000-US$ 3.980."

Indeks dolar naik ke level tertinggi lebih dari dua minggu terhadap mata uang lainnya, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Risalah rapat The Fed bulan Oktober yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa The Fed memangkas suku bunga meskipun para pembuat kebijakan memperingatkan bahwa hal itu dapat berisiko inflasi yang berkepanjangan dan hilangnya kepercayaan publik terhadap bank sentral.

Para pedagang kini melihat peluang penurunan suku bunga hampir 33% pada pertemuan The Fed 9-10 Desember, turun dari 49% pada hari Rabu, menurut data FedWatch CME Group.

Baca Juga: Saham Teknologi di Asia Melonjak, Ditopang Kinerja Nvidia yang Luar Biasa

Fokus investor saat ini tertuju pada laporan data penggajian non-pertanian AS bulan September, yang dijadwalkan rilis hari ini setelah tertunda akibat penutupan pemerintah AS baru-baru ini. 

Data ini diharapkan dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang arah kebijakan The Fed.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan laporan tersebut akan menunjukkan bahwa perusahaan menambah 50.000 lapangan kerja selama bulan tersebut.

Selanjutnya: BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp 5,2 Triliun bagi PT Sawit Sumbermas Sarana

Menarik Dibaca: Manfaat Anak Ikut Kompetisi Sekolah, Dari Kreativitas hingga Percaya Diri




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×