Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas berbalik melemah pada perdagangan Jumat (28/11/2025), seiring investor melakukan aksi ambil untung setelah logam mulia itu sempat menyentuh level tertinggi dua pekan di sesi sebelumnya.
Meski demikian, emas tetap berada di jalur untuk mencatat kenaikan bulanan keempat berturut-turut, didorong ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga The Federal Reserve pada Desember.
Sementara itu, gangguan teknis di CME Group menghentikan perdagangan pada platform mata uang serta kontrak berjangka yang mencakup komoditas, valuta asing, Treasury, dan saham. Sebelum gangguan terjadi, emas berjangka AS pengiriman Desember diperdagangkan di US$4.221,30 per troy ounce.
Emas Masih Menguat Secara Mingguan dan Bulanan
Harga spot gold tercatat naik tipis 0,1% menjadi US$4.162,59 per ounce pada pukul 09.37 GMT, setelah sempat menyentuh level tertinggi sejak 14 November. Sepanjang pekan, emas menguat sekitar 2,4%, dan secara bulanan diperkirakan naik 3,9%.
Baca Juga: Emas Melonjak ke Puncak 2 Pekan Jumat (28/11) Pagi, Peluang The Fed Pangkas Bunga
Analis independen Ross Norman mengatakan reli besar yang terjadi membuat sebagian pelaku pasar tergoda mengambil keuntungan.
“Dengan kenaikan emas yang luar biasa, godaan untuk mencetak profit memang sangat besar, tetapi sentimen dasarnya tetap sangat positif,” ujarnya.
Norman menambahkan bahwa kekhawatiran terkait utang global, tarif perdagangan, dan sanksi, serta pembelian emas oleh bank sentral di berbagai negara, turut menjadi motor penggerak reli emas sepanjang tahun ini.
Harapan Pemangkasan Suku Bunga Fed Menguat
Sebagai aset tanpa imbal hasil, emas cenderung menguat ketika suku bunga rendah. Saat ini, para pelaku pasar memperkirakan peluang 85% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada Desember melonjak dari 50% pada pekan sebelumnya.
Pernyataan para pejabat senior bank sentral AS, seperti Gubernur Fed Christopher Waller dan Presiden Fed New York John Williams, ditambah rilis data ekonomi AS yang melemah pasca penutupan pemerintah, memperkuat spekulasi bahwa The Fed akan segera melonggarkan kebijakan moneternya.
Baca Juga: Harga Emas Merosot, Pedagang Menimbang Peluang Penurunan Suku Bunga The Fed
Di sisi lain, dolar AS menuju pekan terburuk sejak akhir Juli. Melemahnya greenback membuat emas yang berdenominasi dolar menjadi lebih murah bagi pembeli dari negara lain.
UBS Naikkan Proyeksi Harga Perak
Bank investasi UBS menaikkan proyeksi harga perak sebesar US$5–US$8 per ounce, dan memprediksi logam tersebut akan mencapai US$60 per ounce pada 2026.
Harga spot silver naik 0.4% menjadi US$53,65 per ounce, sementara platinum menguat 2,2% menjadi US$1.643,60. Secara mingguan, perak melonjak 7,2% dan platinum 8,8%.
Palladium juga naik 1% menjadi US$1.452,27, menuju kenaikan mingguan sekitar 5,8%.













