kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.788   7,00   0,04%
  • IDX 7.468   -11,16   -0,15%
  • KOMPAS100 1.155   0,37   0,03%
  • LQ45 915   1,45   0,16%
  • ISSI 226   -0,61   -0,27%
  • IDX30 472   1,39   0,30%
  • IDXHIDIV20 570   2,31   0,41%
  • IDX80 132   0,23   0,17%
  • IDXV30 141   1,34   0,96%
  • IDXQ30 158   0,46   0,29%

Hizbullah: Hanya Gencatan Senjata Gaza yang Bisa Hentikan Serangan Kami ke Israel


Rabu, 14 Februari 2024 / 13:42 WIB
Hizbullah: Hanya Gencatan Senjata Gaza yang Bisa Hentikan Serangan Kami ke Israel
ILUSTRASI. Fosfor putih yang ditembakkan oleh tentara Israel untuk membuat tabir asap, terlihat di perbatasan Israel-Lebanon di Israel utara, 12 November 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, menegaskan bahwa serangan militernya ke perbatasan Israel hanya bisa dihentikan dengan keputusan gencatan senjata di Gaza.

Sejak Israel menyerang Gaza bulan Oktober 2023, Hizbullah di Lebanon juga ikut menyerang Israel melalui perbatasan sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina.

Pada hari Selasa (13/2), Nasrallah mengatakan kelompoknya hanya akan menghentikan baku tembak jika gencatan senjata penuh tercapai di Gaza.

Baca Juga: Tanggapi Kematian Pemimpin Hamas, Hizbullah: Kita Tidak Bisa Diam Saja!

"Pada hari itu, ketika penembakan berhenti di Gaza, kami akan menghentikan penembakan di wilayah selatan," katanya dalam sebuah pidato, dikutip Al Jazeera.

Serangan Hizbullah ke Israel menimbulkan kekhawatiran bahwa perang Gaza akan meluas ke wilayah lain, bahkan memengaruhi kawasan Timur Tengah secara lebih luas.

Baca Juga: Perang Gaza Berpotensi Meluas Pasca Terbunuhnya Pemimpin Hamas di Lebanon

Konflik Lebanon-Israel

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, akhir bulan lalu mengatakan pasukan Israel akan segera bertindak di dekat perbatasan utara negara itu dengan Lebanon.

Saat ini sejumlah delegasi Israel telah melakukan kunjungan ke Lebanon untuk menyampaikan proposal perdamaian. Namun Nasrallah menyayangkan isi proposal tersebut yang hanya membicarakan kepentingan Israel saja.

Tidak hanya pejabat Israel, Kementerian Luar Negeri Prancis juga mengirim proposal ke Beirut yang menuntut para pejuang Hizbullah, termasuk kelompok elit Radwan, untuk mundur 10 km dari perbatasan.

Baca Juga: Gedung Putih Mendesak Israel untuk Mengurangi Serangan di Gaza

"Anda lihat proposal itu, tidak ada apa-apa. (Hanya) ada keamanan Israel. Jangan sampai ada orang yang menganggap Lebanon lemah dan takut, atau mereka bisa memaksakan syarat termasuk penarikan pejuang Hizbullah," kata Nasrallah.

Dirinya menambahkan, jika Israel memperluas perang lebih jauh di Lebanon, Hizbullah juga akan melakukan hal yang sama.

Pertempuran di perbatasan kedua negara telah menewaskan sekitar 200 orang di Lebanon, termasuk lebih dari 170 pejuang Hizbullah, serta 10 tentara Israel dan lima warga sipil Israel.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×