Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Pemerintah Hong Kong akan mengeluarkan paket stimulus senilai HK$ 130 miliar untuk membantu bisnis dan warga di tengah badai ekonomi akibat pandemi virus corona. Sebagian besar dana tersebut menurut South China Morning Post, akan digunakan untuk upah selama enam bulan terutama untuk industri yang terkena dampak dan karyawan yang gajinya hanya dibayar 50%.
Bahkan pebisnis harus memberhentikan pekerja. Hong Kong berharap stimulus dapat bermanfaat untuk 1 juta warga di Hong Kong. Para pejabat juga akan membantu sektor yang terdampak karena efek virus corona.
Rencana ini seperti dikutip South China Morning Post (SCMP) akan diumumkan oleh Kepala Eksekutif Carrie Lam Cheng Yuet-ngor pada Rabu malam.
Baca Juga: Korea Selatan beri pinjaman tambahan US$ 29,5 miliar untuk eksportir
Dua sumber SCMP menjelaskan, dananya lebih banyak dari yang diperkirakan sebelumnya HK$ 100 miliar. "Skema ini bertujuan untuk mengatasi kesulitan ekonomi yang disebabkan pandemi korona dalam enam bulan ke depan. Lebih dari 1 juta karyawan dari berbagai sektor, di atas semua yang terkena dampak langsung akan mendapat manfaat," kata salah satu sumber.
Sumber itu mengatakan, uang tunai ini akan diberikan kepada pengusaha di industri tertentu. Pengusaha harus berjanji tidak akan memberhentikan karyawan mereka setelah mendapatkan uang tunai dari pemerintah. Sumber bilang, akan ada batasan untuk gaji karyawan yang mendapat manfaat di bawah skema.
Staf yang terpengaruh oleh aturan social distancing termasuk bisnis yang terpaksa ditutup akan mendapat manfaat dari skema upah, termasuk karyawan di sektor-sektor pariwisata dan konstruksi.
Sementara bisnis yang diuntungkan diantaranya, bisnis pendidikan seperti pusat tutorial, operator bus sekolah, dan pelatih olahraga yang dikontrak dari luar. Paket stimulus Hong Kong ini telah dilakukan pada Februari 2020. Kala itu, pemerintah Hong Kong meluncurkan dana HK$ 30 miliar yang mencakup 24 inisiatif untuk membantu sektor yang mengalami kesulitan.
"Pemerintah sedang menggunakan referensi dari praktik pemerintah Inggris baru-baru ini dalam membayar 80% gaji karyawan di industri yang terpengaruh, meskipun persentase dan batasannya di Hong Kong lebih rendah," kata satu sumber.
Bulan lalu, pemerintah Inggris mengatakan akan membayar hibah 80% dari gaji jika tetap memperkerjakan karyawan tetap daripada memberhentikan mereka.
Baca Juga: Pemerintah akan berikan stimulus bagi UMKM lewat KUR dan UMi di tengah pandemi corona
Di Singapura, pemerintah juga menawarkan untuk membayar 75% dari upah pekerja bulan April. Pekerja di Singapura yang dibantu dibatasi memiliki gaji S$ 4.600 per orang.
Pemerintah Jepang pada Selasa menyetujui paket bantuan ekonomi terbesar yang pernah ada. Ini mencakup dana bantuan senilai ¥ 2 juta setara dengan US$ 18.350 kepada usaha kecil dan menengah.