Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - DOHA. Pesawat pembom milik Amerika Serikat B-52 Stratofortress yang dikirim ke Timur Tengah. Langkah ini diambil Washington di tengah makin panasnya hubungan dengan Iran.
Dilansir dari Reuters, militer AS mengatakan bahwa sejumlah pesawat pembom B-52 akan menjadi bagian dari pasukan tambahan yang dikirim ke Timur Tengah setelah pemerintahan Trump menilai bahwa Iran meningkatkan ancamannya terhadap pasukan AS di kawasan tersebut.
Pengiriman pesawat pembom ini menjadi langkah berikutnya dalam serangkaian pesan yang dikirim kepada Iran setelah sebelumnya kapal induk AS USS Abraham Lincoln juga merapat ke Timur Tengah.
Selain itu, otoritas maritim Amerika Serikat (MARAD) menyatakan bahwa kapal komersial dari negara tersebut, termasuk kapal tanker minyak yang berlayar melalui jalur perairan Timur Tengah bisa menjadi sasaran serangan Iran.
dalam pemberitahuan yang diunggahpada hari Kamis waktu setempat menyatakan bahwa sejak awal Mei ini telah ada peningkatan ancaman Iran terhadap aset dan kepentingan Amerika Serikat maupun negara mitranya.
Ancaman ini termasuk pada infrastruktur produksi minyak, setelah Teheran mengancam akan menutup selat Chormepoint Hormuz yang merupakan jalur dari sepertiga ekspor minyak mentah dunia.
"Iran dapat merespons dengan menargetkan kapal komersial, termasuk kapal tanker minyak, atau kapal militer AS di Laut Merah, Selat Bab-el-Mandeb, atau Teluk Persia," kata MARAD dalam pengumumannya.
Sebelumnya Washington telah memperketat sanksi terhadap Iran pada bulan ini dengan menghapus keringanan yang memungkinkan beberapa negara membeli minyak dari negara tersebut.
Iran telah menanggapi hal tersebut dengan mengurangi beberapa pembatasan pada program nuklirnya.