Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Sebaliknya, BoE memperkirakan inflasi Inggris mencapai 4% pada September 2025, dua kali lipat target, dan baru akan turun di bawah 2% pada pertengahan 2027.
Perbedaan inflasi dengan negara lain sebagian dipicu mekanisme regulasi harga energi dan utilitas di Inggris. Kenaikan besar tagihan utilitas pada April 2025 mendorong lonjakan perbandingan tahunan.
Selain itu, pasar tenaga kerja yang ketat pasca-Brexit juga menambah tekanan harga. Pertumbuhan upah melambat, tetapi masih sekitar 5%, terlalu tinggi untuk menjamin inflasi cepat kembali ke 2%.
Baca Juga: Ekonomi Inggris Tumbuh 0,4% pada Juni 2025, Lebih Tinggi dari Perkiraan
Pengusaha juga mengaku kenaikan pajak pada April serta lonjakan besar upah minimum memaksa mereka menaikkan harga. Data resmi terbaru menunjukkan kontribusi terbesar inflasi Juli berasal dari sektor transportasi, terutama tarif penerbangan.
Harga makanan dan minuman non-alkohol naik 4,9% dibanding setahun lalu, kenaikan tertinggi sejak Februari 2024.
Kantor Statistik Nasional (ONS) pekan lalu juga melaporkan perekonomian Inggris tumbuh lebih baik dari perkiraan pada kuartal II, dengan pasar tenaga kerja mulai menunjukkan tanda stabilisasi meski masih kehilangan pekerjaan.
Sementara itu, survei Brightmine pada Rabu menunjukkan kesepakatan gaji dasar di sektor swasta bertahan di 3% pada tiga bulan hingga Juli, tidak berubah dalam delapan laporan bulanan berturut-turut.