kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini daftar stimulus melawan corona yang sudah digelontorkan di dunia


Kamis, 23 April 2020 / 15:46 WIB
Ini daftar stimulus melawan corona yang sudah digelontorkan di dunia
ILUSTRASI. Warga memakai masker pelindung di stasiun Shinagawa saat jam sibuk setelah pemerintah memperluas keadaan darurat ke seluruh negeri menyusul penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Tokyo, Jepang, Senin (20/4/2020). REUTERS/Kim Kyung-Hoon


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Lamgiat Siringoringo

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Stimulus fiskal setidaknya sudah digelontorkan sebesar US$ 8 triliun selama pandemic covid-19 menerjang di banyak negara. Beberapa negara maju terlihat gencar mengguyur stimulus fiskal.  

Misalnya, Jerman dan Italia mengalokasikan lebih dari 30% PDB untuk belanja langsung, jaminan bank, memberikan stimulus pinjaman dan ekuitas untuk bentuan senilai US$ 1,84 triliun.

Adapun dari nilai US$ 8 triliun total stimulus fiskal tersebut, paling banyak dialokasikan sebagai jaminan bank di negara maju. Prancis dan Spanyol misalnya masing-masing mengalokasikan US$ 300 juta dan US$ 100 juta. Sementara total dana yang digelontorkan AS menghadapi pandemi ini mencapai US$ 2,3 triliun.
Melacak dukungan fiskal di seluruh dunia memang bukanlah hal yang mudah, sehingga membuat perbandingan antar negara menjadi sulit. Rusia misalnya belum menerbitkan nilai resmi dukungan fiskalnya. Adapun negara seperti Meksiko minim detil soal paket kebijakannya.

Dari data yang dihimpun Bloomberg, berikut adalah pratinjau dari sejumlah dukungan fiskal berdasarkan wilayah.
Sebagai catatan, data Bloomberg tak menghitung pendanaan bank sentral, dukungan fiskal umumnya dibagi tiga kategori: bantuan langsung untuk respons medis terhadap Covid-19; dukungan konsumen, termasuk untuk pemberian uang tunai; serta dana dana bisnis, termasuk keringanan pajak, bantuan kredit, jaminan bank, dan subsidi upah.

1.    Asia-Pasifik
Stimulus yang diberikan oleh China sejauh ini sangat terkendali dan telah mengucurkan 3 triliun yen, atau setara US$ 424 milair, ini setara 3% PDB. Stimulus tersebut juga termasuk pembayaran asuransi pengangguran yang lebih cepat, pemangkasan pajak pertambahan nilai untuk perusahaan kecil, dan investasi infrastruktur.
Pemerintah-pemerintah di seluruh Asia juga cukup menunjukan kesediaanya memprioritaskan stimulus jangka pendek terhadap kekhwatiran defisit jangka panjang. Dukungan fiskal Jepang misalnya mencapai lebih dari 20% PDB, Singapura, Hong Kong, dan Australia juga telah mengalokasikan 10% dari PDB. Adapun Indonesia telah menyesuaikan batas pengeluaran defisitnya.
Sementara pemerintah Thailang telah meluncurkan beberapa paket kebijakan yang memadukan bank sentral dan otoritas fiskal, terutama untuk membantu sektor pariwisata yang meruapkan menyumbang seperlima ekonomi negara itu.

2.    Amerika
AS telah menerbitkan tiga regulasi yang menjanjjikan lebih dari US$ 2 triliun dukungan fiskal untuk menangani Covid-19. Tambahan dana US$ 500 juta kini juga tengah dibahas. Dana tunai juga ditebar pemerintah, ementara pelaku usaha kecil telah mengajukan pinjaman dana hingga US$ 349 miliar.
Pekan lalu Residen Donald Trump mengumumkan pihaknya bakal mengalokasikan US$ 16 miliar untuk memberikan bantuan kepada petani, dan US$ 3 miliar sebagai batuan pembelian daging, susu, dan makanan lainnya.
Situasi berbeda justru terjadi di Amerika Latin. di Argentina misalnya kini justru lebih fokus mengeosiasi utang angka panjang. Di Brasil bahkan masih menolak adanya ancaman dari Covid-19. Sementara Presiden Meksiko Andres Manuel Lopes diakui pihak koalisi cukup terkekang merumuskan dukungan fiskal.

3.    Eropa
Jerman telah berjanji bakal menyediakan US$ 1 triliun dukungan dimana hampir setengahnya berupa jaminan bank. Semetara Otoritas di Inggris telah menghimpun US$ 500 juta, sekaligus dana bantuan tambahan untuk sejumlah pegawai-pegawa yang rentan juga wiraswasta.
Sementara Rusia, pemerintahan Vladimir Putin belum mengumumkan kebijakan fiskal tertentu dalam menghadapi Covid-19. Meski demikian, analis ING Bank menghitung telah ada keringanan pajak, jaminan negara, dan pengeluaran lainnya senilai US$ 38,6 miliar.

4.    Timur Tengah & Afrika
Saat sejumlah kasus positif Covid-19 mulai meningkat di Afrika, kebutuhan dan kemampuan pemerintah masih berjarak jauh. Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed telah memperingatkan bahwa ekonomi Afrika kini butuku bantuan utang darurat. Ia bilang ada sekitar 1,3 miliar orang di benua tersebut yang terancam.
Sementara ekonomi di Timur Tengah juga kini bertambah kacau dengan anjloknya pasar minyak. Uni Emirat Arab, Mesir, dan Bahrain jadi negara-negara yang pertama kali menawarkan dukungan fiskal. Sementara Arab Saudi telah berkomitmen menggelontorkan US$ 21 miliar dukungan fiskal.




TERBARU

[X]
×