kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.367.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.735   25,00   0,15%
  • IDX 8.419   52,72   0,63%
  • KOMPAS100 1.169   9,73   0,84%
  • LQ45 851   8,27   0,98%
  • ISSI 293   1,67   0,57%
  • IDX30 448   5,41   1,22%
  • IDXHIDIV20 513   2,62   0,51%
  • IDX80 132   1,12   0,86%
  • IDXV30 138   0,07   0,05%
  • IDXQ30 141   0,94   0,67%

Ini Dampak Besar Kebijakan Pembatasan Mineral Kritis China Terhadap PDB AS


Rabu, 12 November 2025 / 07:19 WIB
Ini Dampak Besar Kebijakan Pembatasan Mineral Kritis China Terhadap PDB AS
ILUSTRASI. Kebijakan ekspor China terhadap sejumlah mineral penting diperkirakan bisa memangkas produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat lebih dari US$ 1 miliar per tahun. REUTERS/Melanie Burton


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Melihat risiko tersebut, Macquarie menilai Australia berpotensi menjadi alternatif baru bagi AS.

Kedua negara baru-baru ini menandatangani kerangka kerja kemitraan mineral kritis, yang membuka peluang besar bagi ekspansi pasokan non-China.

Menurut estimasi Macquarie, Australia memiliki lebih dari 15% cadangan mineral kritis dunia, dan memproduksi hampir separuh dari daftar mineral penting AS.

Meskipun produksinya sempat melemah dalam lima tahun terakhir akibat pasar yang lesu, tren ini diperkirakan akan berbalik naik dengan rencana investasi senilai lebih dari US$ 50 miliar hingga Oktober 2024.

Saat ini, Australia baru menyumbang sekitar 2% dari total impor mineral kritis AS, tetapi Macquarie memperkirakan Australia berpotensi menggantikan seluruh impor AS dari China dalam beberapa tahun mendatang.

Tonton: Bertemu di Korea, Trump dan Xi Jinping Sepakat Akhiri Perang Dagang

Kesimpulan

Pembatasan ekspor mineral penting oleh China dapat memangkas PDB AS lebih dari US$ 1 miliar per tahun, sekaligus menyoroti betapa rentannya rantai pasok mineral global yang menopang industri strategis seperti pertahanan dan semikonduktor. Meski AS tampak telah mendiversifikasi sumbernya, ketergantungan tinggi terhadap logam tanah jarang dari China masih menjadi risiko ekonomi dan geopolitik utama. Australia kini muncul sebagai mitra potensial baru yang dapat membantu AS mengurangi ketergantungan itu, seiring meningkatnya investasi besar di sektor mineral kritis global.

Selanjutnya: Dividen Interim Saham EMTK Rp 305 Miliar Cair 11 Desember 2025, Cek Tanggal Cum Date

Menarik Dibaca: Gen Z Wajib Tahu, Begini Cara Aman Mengelola Keuangan Digital




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×