kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini jenis masker yang disarankan WHO, masker katup tidak efektif


Jumat, 04 September 2020 / 06:26 WIB
Ini jenis masker yang disarankan WHO, masker katup tidak efektif


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak wabah virus corona meluas, penggunaan masker menjadi salah satu hal wajib untuk mengurangi potensi penularan. Berbagai macam jenis masker ini banyak digunakan oleh setiap orang, termasuk masker katup dan face shield.

Sayangnya, studi baru menunjukkan pemakaian face shield dan masker berkatup saja tak cukup mencegah Covid-19. Orang yang memakai face shield dan masker berkatup tetap dapat menyemprotkan droplets atau tetesan pernapasan ke area sangat luas saat bersin, batuk, atau berbicara. 

Model simulasi menunjukkan, kedua alat ini tidak efektif dalam mencegah penyebaran virus corona SARS-CoV-2 saat digunakan sendiri. Dalam laporan yang terbit di jurnal Physics of Fluids, Selasa (1/9/2020), peneliti asal Florida Atlantic University melacak bagaimana droplet buatan menyebar melalui lubang hidung manekin yang telah mengenakan face shield plastik dan master berkatup. 

Sejauh ini badan kesehatan dunia WHO sebenarnya sudah merekomendasikan secara rinci mengenai jenis masker apa saja yang efektif untuk mengurangi risiko penularan. Semua jenis masker yang disarankan WHO juga sangat mudah didapatkan di pasaran oleh semua kalangan.

Baca Juga: Negara miskin diprediksi akan terlambat menerima vaksin corona

Merujuk pada situs resmi WHO berikut ini adalah beberapa jenis masker yang paling efektif untuk mencegah penularan Covid-19.

1. Masker medis atau masker bedah

Masker jenis ini terbuat dari minimal tiga lapisan bahan non-tenunan sintetis, dan diatur agar lapisan filtrasi atau penyaring ada di bagian tengah. Masker jenis ini juga tersedia dalam ketebalan yang berbeda, memiliki tingkat ketahanan terhadap cairan, serta memiliki dua tahap penyaringan.

Secara umum, masker medis sanggup mengurangi droplets dari pemakainya ke orang lain dan ke lingkungan sekitar. Masker jenis ini juga mencegah penularan virus dari orang lain ke pemakainya.

PABRIK MASKER

Baca Juga: Hasil riset: Face shield dan masker katup tak efektif cegah Covid-19

2. Masker Respirator

Masker respirator atau disebut dengan Filtering Facepiece Respirators (FFP), pada dasarnya dirancang khusus untuk petugas kesehatan yang memberikan perawatan kepada pasien Covid-19 di keadaan atau lokasi di mana prosedur yang menghasilkan aerosol dilakukan.

Setiap petugas kesehatan harus diuji terlebih dahulu kesesuaiannya sebelum menggunakan respirator untuk memastikan bahwa mereka memakai ukuran yang tepat.

Masker respirator tersedia dalam beberapa jenis, seperti FFP2, FFP3, N95, dan N99.

masker n95

Baca Juga: Ilmuwan Rusia: Pengobatan Covid-19 oleh China tampak menjanjikan

3. Masker non-medis

Masker jenis ini cukup disarankan bagi masyarakat umum yang tidak berkegiatan sebagai tenaga medis. Umumnya masker non-medis terbuat dari bahan kain dan cukup direkomendasikan oleh WHO saat ini.

Saat ini masker non-medis atau masker kain banyak tersedia di berbagai lokasi dan sangat mudah untuk didapatkan. WHO tetap menyarankan agar masker jenis ini menutupi hidung, mulut, dan dagu. Masker ini juga dianjurkan memiliki beberapa lapisan, serta dapat dicuci dan digunakan kembali.

Khusus untuk masker kain ini, WHO menyarankan agar menggunakan jenis masker yang memiliki lapisan penyaring di bagian tengahnya. Masker kain yang memiliki lapisan penyaring lebih efektif untuk menekan penyebaran droplet.

Contoh masker kain yang cukup efektif digunakan

Baca Juga: WHO rekomendasikan obat baru untuk pasien virus corona, ini panduannya

Beberapa masker di atas merupakan jenis masker yang paling efektif dan direkomendasikan langsung oleh WHO untuk mengurangi risiko penularan Covid-19.

Perlu diingat pula bahwa penggunaan masker bukan satu-satunya cara untuk mencegah penularan. WHO juga menganjurkan agar tangan dalam kondisi bersih sebelum menyentuh masker. Membersihkan tangan bisa menggunakan cairan antiseptik berbasis alkohol maupun air dengan sabun.

Masker yang digunakan juga harus melekat dengan baik di bagian wajah, terutama hidung, mulut, dan dagu, agar semua celah tertutup. 

Pengguna masker juga tidak disarankan untuk menyentuh masker saat sedang digunakan di wajah dan harus segera dibuang atau diganti jika sudah lembab.

Terlepan dari jenis masker yang disarankan WHO di atas, WHO juga terus mengingatkan agar penggunaan masker dilakukan beriringan dengan penerapan protokol kesehatan seperti mencuci tangan dan menjaga jarak setidaknya 1 meter dari orang di sekitar.

Selanjutnya: Virus corona terus menyebar, ini 8 saran WHO untuk mencegah penularannya




TERBARU

[X]
×