kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini kronologis kecurangan trader minyak, Hin Leong


Sabtu, 15 Agustus 2020 / 06:00 WIB
Ini kronologis kecurangan trader minyak, Hin Leong


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Kasus kejatuhan pedagang minyak asal Singapura Hin Leong Pte Ltd mencapai titik nadir. Bloomberg pada Jumat (14/8) menulis, pendiri Hin Leong, Lim Oon Kuin dituduh memalsukan transaksi dan bisa dihukum 10 tahun penjara. 

Saat ini, kasus Hin Leong dalam tahap penyelidikan Departemen Urusan Komersial Singapura. Dalam lembar tagihan yang dilihat oleh Bloomberg, penyelidikan tersebut menemukan Lim meminta seorang karyawan untuk memalsukan dokumen yang konon dikeluarkan oleh perusahaan penyimpanan minyak terafiliasi, Universal Terminal. 

Pendiri Hin Leong yang dikenal dengan Ok Lim ini mendapat sorotan setelah perusahaan tersebut dituduh menyembunyikan lebih dari US$ 800 juta kerugian. Akibatnya, ada 23 bank di ujung tanduk karena perusahaan ini mempunya kewajiban sebesar US$ 3,5 miliar. 

Baca Juga: ABN Amro dan 19 bank lain tagih utang trader minyak Hin Leong US$ 3,85 miliar

Dalam pengajuan dan pernyataan tertulis pengadilan sebelumnya, Hin Leong juga diduga menjual jutaan barel minyak secara ilegal yang digunakan sebagai jaminan pinjaman bank.

Menurut lembar dakwaan, dokumen palsu menyatakan bahwa Hin Leong telah mentransfer lebih dari satu juta barel minyak bumi atau solar ke perusahaan lain, China Aviation Oil (Singapore) Corporation Ltd. Dokumen yang sama diduga digunakan untuk mengamankan US$ 56 juta pembiayaan perdagangan dari lembaga keuangan.

Jaminan telah ditetapkan sebesar S$ 3 juta. Tindak pidana pemalsuan untuk tujuan kecurangan diancam hukuman hingga 10 tahun penjara dan denda. 

The Straits Times pertama kali melaporkan, tuduhan itu. Sidang berikutnya dalam kasus ini dijadwalkan pada 25 September. Investigasi terhadap pelanggaran lain yang diduga dilakukan oleh Lim sedang berlangsung.

Baca Juga: Trader minyak asal Singapura Hin Leong mengaku rugi US$ 800 juta

Bloomberg mengaku telah menghubungi pengacara keluarga Lim, Davinder Singh Chambers LLC dan Kepolisian Singapura tapi tidak ada jawaban. Email ke Hin Leong dan Xihe Holdings (Pte) Ltd., pemilik kapal yang terkait dengan keluarga Lim, tidak dijawab. Tidak ada yang menjawab panggilan ke kantor China Aviation Oil di Singapura.

Komunitas perdagangan Singapura secara bersamaan terkejut kejatuhan pengusaha sukses di negara tersebut. Lim memulai hidup dengan sederhana. 

Lim memasok solar dari kapal penangkap ikan ke kapal lain. Dia adalah salah satu pedagang pertama di luar China yang mulai berbisnis dengan China daratan pada 1980-an. Ketika pertumbuhan ekonominya melesat, Hin Leong menjadi raksasa industri dan menjadi kerajaan dengan saham di terminal minyak dan tangki yang mampu menampung jutaan barel minyak.

Singapura adalah pusat pengiriman bahan bakar terbesar di dunia, dan unit bunker rumah perdagangan itu adalah pemasok terbesar ketiga di sana tahun lalu, menurut Otoritas Maritim dan Pelabuhan.

Krisis ini menjadi serangkaian skandal terbaru yang menodai reputasi Singapura termasuk kerugian jutaan dolar oleh beberapa pedagang terkenal China dan Jepang, runtuhnya Noble Group, salah satu nama terbesar di industri, dan ledakan baru-baru ini dari Agritrade International.

Baca Juga: Laba tiga bank Singapura ini diramal turun hingga 28% di kuartal I 2020

 




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×