Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
2. Apple
Berkshire ikut mencicipi Apple beberapa tahun lalu. Sebelumnya pada tahun 2019, Buffett menyatakan dalam sebuah wawancara, saham Apple terlalu mahal. Oracle of Omaha tidak selalu benar. Lihat saja, sejak komentar Buffett tersebut, saham Apple telah melonjak lebih dari 35%.
Apakah Apple terlalu mahal untuk dibeli oleh investor reguler sekarang? Tidak. Satu hal yang pasti, saham Apple saat ini tengah diperdagangkan dengan harga diskon ke pasar saat ini. Bahkan yang lebih baik lagi, perusahaan mengklaim cadangan uang tunai mereka mendekati US$ 95 miliar. Jika Anda mendukung angka itu, nilai kapitalisasi market Apple akan lebih menarik.
Baca Juga: Forbes rilis 400 orang terkaya Amerika 2019, Jeff Bezos mempertahankan posisinya
Lebih penting kinerja Apple sangat menjanjikan. Misalnya saja, pesanan untuk iPhone 11 baru tampaknya kuat. Perusahaan berencana untuk meluncurkan smartphone versi 5G pada tahun 2020. Ini merupakan sebuah langkah yang benar-benar dapat meningkatkan penjualan perusahaan. Apple juga dikabarkan berniat untuk meluncurkan kacamata augmented reality pertamanya awal tahun depan, yang berpotensi membuka ke pasar baru yang cukup besar.
3. Mastercard
Mastercard adalah saham lain yang dikempit Buffett selama bertahun-tahun yang lalu. Saham ini menjadi salah satu penyumbang terbesar dalam portofolio Berkshire tahun ini, di mana sahamnya sudah melonjak lebih dari 45%.
Apple sendiri memiliki peran dalam kesuksesan Mastercard pada tahun 2019, di mana, perusahaan-perusahaan bekerja sama untuk menawarkan kartu kredit bermerek Apple Card. Investor juga senang dengan langkah besar Mastercard ke bisnis cryptocurrency.
Mastercard memiliki dua hal yang sangat disukai Buffett: parit yang kuat dan prospek pertumbuhan yang hebat.
Baca Juga: Kisah unik CEO Bank of America ditelpon Warren Buffett untuk bicara investasi