Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - Konfernsi Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara anggota Gerakan Non Blok (GNB) menghasilkan deklarasi untuk bersama-sama memerangi penyebaran virus corona Covid-19.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengikuti KTT Gerakan Non Blok yang dipimpin Presiden Azerbaijan pada Senin malam (4/5)
Presiden Jokowi di dampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. KTT Gerakan Non Blok tahun ini bertepatan dengan 60 tahun berdirinya Gerakan Non Blok dan 65 Tahun Dasa Sila Bandung.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada Selasa (5/5) dini hari menjelaskan hasil KTT tersebut kepada wartawan secara daring.
Menurut Retno, KTT itu dipimpin oleh Ketua GNB yang juga Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, Presiden Sidang Umum PBB ke-74 Tijjani Muhammed Bande, Dirjen WHO Tedros Adhanom, Ketua Komisi Uni Afrika Mousa Faki Mahamat. KTT juga dihadid oleh beberapa pemimpin negara-negara anggota GNB yang lain.
Retno Marsudi menjelaskan, saat ini virus corona Covid-19 menjadi musuh bersama negara-negara di seluruh dunia termasuk negara-negara Non Blok. Jumlah kasus dan kematian terus meningkat di sebagian besar negara berkembang yang hampir seluruhnya anggota GNB mulai Asia Afrika Amerika Tengah dan Amerika Latin
Pada pertemuan itu Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa melalui video menenkankan pentingnya solidaritas dan kerjasama dari semua negara untuk menanganai Covid-19. Menurut Retno ada tiga hal yang disampaikan oleh Sekjen PBB pertama untuk mengakhiri penyebaran virus corona covid-19, menangani dampak sosial ekonomi, dan ketiga saat recovery jangan sampai ada yang tertinggal.
SELANJUTNYA>>>
Sementara Direktur Jenderal WHO menyampakkan penekankan empat hal. Yakni pertama pentingnya multirateralisme, kedua kesatuan nasional, ketiga solidaritas internasional dan keempat, health for all," kata Retno
Pemimpun Gerakan Non Blok juga mengaskan dan juga menyerukan agar kemitraan global dalam bentuk kerjasama kongkrit seperti bantuan pembangunan dan keringanan utang terutama bagi negara berpenghasilan rendah atau low income countries.
Pada akhir pertemuan, para pemimpin Gerakan Non Blok menyepakati deklarasi
- Deklarasi keprihatinan terkait penyebaran dan dampak covid-19., diakui yang paling terdampak adalah adalah poors dan yang paling rentan, yang akan mengakibatkan kemunduran pembangunan yang sudah dilakukan oleh negara berkembang dan kesulitan mencapai Sustainable Development Goals (SDGs).
- Deklarasi memberikan dukungan multilateralisme dan WHO dalam menangani Covid-19,
- Deklarasi menyambu baik Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangasa (PBB) No 74/270 tentang global solidariti to fight Covid-19 yang salah satunya digagas RI.
- Deklarasi pentingya Solidaritas kerjasama dalam menyediakan obat dan peralatan medis dan mencegah dampak Covid-919 terhadap ekonomi
- Deklarasi pentingnya pertukaran informasi dan best practice serta implementasi guideline WHO terkait covid
- Deklarasi perlunya mencabut unilateral yang tidak sesuai dengan hukum internasional dan piagam PBB untuk memastikan agar penangananan Covid-19 bisa efektif.
- Kesepakatan pembentukan gugus tugas Gerakan Non Blok. Tugas dari Gugus Tugas ini untuk menyusun database kebutuhan medis dan kemanusiaan negara GNB dan selanjutnya disampaikan ke negara organisasi donor.
"KTT GNB ini tidak hanya menghasilkan pernyatan politik tapi gagasan kongrit pembentukan gugus tugas GNB," terang Retno Marsudi.