Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - iPhone 16 baru dari Apple gagal menarik minat investor. Apalagi fitur AI yang telah lama ditunggu-tunggu di ponsel tersebut masih dalam tahap uji coba.
Belum lagi ponsel lipat tiga pertama di industri smartphone dari Huawei semakin mempersengit persaingan untuk mendominasi pasar ponsel pintar global.
Melansir Reuters, saham Apple turun 1,7% pada hari Selasa, sehari setelah raksasa teknologi AS itu meluncurkan iPhone barunya.
Padahal, ponsel baru iPhone itu digadang-gadang memiliki integrasi tingkat perangkat keras untuk aplikasi berbasis kecerdasan buatan tetapi dengan perubahan terbatas pada desain eksternal.
Ponsel tersebut akan menggunakan fitur AI - dijuluki Apple Intelligence - untuk meningkatkan asisten suara perusahaan Siri serta menyempurnakan kamera.
Fitur-fitur tersebut akan hadir di iPhone AS dalam versi beta bulan depan. Inilah yang berpotensi membuat orang tidak segera memperbarui ponselnya ke iPhone 16.
"Dengan banyaknya kata-kata seperti 'akhir tahun ini' dan 'awal tahun depan', pesan inti Apple untuk iPhone 16 adalah: Tahun depan akan lebih baik," kata analis Needham Laura Martin dalam sebuah catatan.
Baca Juga: Ada iPhone 16, Harga iPhone 15 Turun Hingga Rp 2 Juta Per September 2024
Apple tidak mengatakan kapan akan melewati fase pengujian, dan juga tidak mengumumkan mitra di China untuk membantu mendukung ambisi AI-nya.
Kurangnya fitur AI di iPhone baru menuai cemoohan di China, di mana pemerintah telah mengamanatkan bahwa chatbot berbasis AI generatif perlu diperiksa sebelum dirilis ke publik.
Tagar "iPhone 16 versi China belum mendukung AI" menarik 11,33 juta tampilan dan lebih dari 1.500 komentar di Weibo.
"Apa gunanya membelinya jika Anda tidak dapat menggunakan AI?" tulis seorang pengguna Weibo.
Yang lain berkomentar, "Tanpa AI sebagai nilai jual terbesar, harganya seharusnya setengah harga."
Apple tidak menaikkan harga iPhone baru, yang menurut analis Wall Street merupakan strategi yang baik karena konsumen tidak mau berfoya-foya dengan barang-barang mahal.
Huawei, yang memamerkan ponsel pintar Mate XT barunya beberapa jam setelah acara Apple, telah membanderol harga perangkat lipat tiga itu sebesar US$ 2.800 atau setara dengan Rp 43,37 juta.
"Kendala produksi dan harga yang tinggi membuat ponsel (Huawei) baru kemungkinan tidak akan berdampak besar dalam hal pengiriman," kata Will Wong, peneliti senior di konsultan IDC.
Baca Juga: Ada 10 Produk Apple yang Penjualannya Disetop, Cek Daftarnya
"Namun, ponsel ini memberi tahu konsumen bahwa Huawei masih menjadi pemimpin teknologi dan tantangan potensial yang dibawanya ke Apple mungkin jauh melampaui sekadar pangsa pasar."
Menurut situs web perusahaan, Mate XT telah menerima lebih dari 4 juta prapemesanan, yang tidak memerlukan uang muka.
Ponsel ini dilengkapi asisten AI dengan fungsi ringkasan teks, penerjemahan, dan penyuntingan, serta fungsi penyuntingan gambar yang didukung AI seperti memangkas bagian foto yang tidak diinginkan.
Serangkaian peluncuran ponsel pintar Huawei yang sukses dalam beberapa bulan terakhir menggarisbawahi kemampuan perusahaan untuk mengatasi sanksi AS dan memperkuat posisinya terhadap Apple di China.
Sebaliknya, penjualan Apple telah melambat di negara tersebut setelah mengalami pertumbuhan yang kuat selama bertahun-tahun. Dan peringkatnya dalam ekonomi terbesar kedua di dunia kini telah turun dari posisi ketiga menjadi posisi keenam.
Berdasarkan data dari Canalys, pengiriman iPhone di China turun 6,7% pada kuartal kedua tahun 2024.
Baca Juga: Apple Diperintahkan Membayar Pajak Sebesar US$4,35 Miliar oleh Pengadilan Uni Eropa
Huawei kembali ke segmen ponsel pintar kelas atas tahun lalu dengan merilis perangkat yang ditenagai chip buatan dalam negeri, menentang sanksi AS yang telah memutus aksesnya ke rantai pasokan chipset global.
Peluncuran Mate 60 Pro mengejutkan para analis dan pejabat AS.
Baik Mate XT dan iPhone 16 mulai dijual pada 20 September 2024.