Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Pakar politik asing mengatakan, jika Ratcliffe benar, Iran akan berusaha membuat Trump terlihat buruk dengan meminta perhatian pada dukungan dan ancaman oleh kelompok yang terkadang melakukan kekerasan.
Email tersebut sedang diselidiki, dan satu sumber intelijen mengatakan masih belum jelas siapa di balik aksi tersebut.
Baca Juga: Gubernur Michigan Whitmer tuding Trump menghasut terorisme domestik
Sumber pemerintah lain mengatakan bahwa pejabat AS sedang menyelidiki apakah orang-orang di Iran telah meretas jaringan atau situs web Proud Boys untuk mendistribusikan materi yang mengancam. Sumber ini mengatakan pejabat AS mencurigai pemerintah Iran terlibat tetapi bukti tetap tidak meyakinkan.
Beberapa dari email itu juga berisi video, yang dibantah oleh para ahli, yang dimaksudkan untuk menunjukkan bagaimana surat suara palsu dapat dikirimkan. Ratcliffe mengatakan klaim itu salah.
Sumber pemerintah kedua mengatakan, otoritas AS memiliki bukti bahwa Rusia dan Iran telah mencoba meretas data daftar pemilih di negara-negara tak dikenal. Tetapi sumber itu menambahkan bahwa banyak dari data pemilih tersedia secara komersial.