Sumber: Bloomberg | Editor: Didi Rhoseno Ardi
BEIJING. Tingkat investasi asing langsung di China pada bulan November mengalami kemerosotan tajam. Tidak tanggung-tanggung, dana asing yang berinvestasi di Negeri Tirai Bambu ini anjlok 36,5% dibanding tahun sebelumnya. Penguatan yuan dan melempemnya perekonomian keempat terbesar dunia itu diduga menjadi penyebab utamanya.
Dalam situs resminya hari ini, kementerian perdagangan merilis data, nilai investasi bulan November hanya mencapai US$ 5,3 miliar. Angka ini merupakan yang terendah dalam 14 bulan terakhir.
Meski demikian, dari awal tahun hingga November 2008, tingkat investasi mengalami kenaikan 26,3% menjadi US$ 86,4 miliar. Jumlah tersebut lebih tinggi dibanding rekor investasi tahun lalu yang hanya mencapai US$ 74,8 miliar.
Bank Dunia memprediksi, China akan mengalami pertumbuhan perekonomian terlambat dalam dua dekade terakhir pada tahun depan. Hal ini akan terjadi setelah permintaan ekspor dan jumlah konstruksi di Negeri Panda itu mengalami kemerosotan yang tajam.
Bank sentral China sebenarnya sudah berupaya untuk menahan laju penguatan yuan atas dolar yang sudah terjadi sejak pertengahan Juli lalu. Salah satunya dengan memangkas suku bunga acuan terbesar dalam 11 tahun terakhir.
Dengan adanya permasalahan tersebut, banyak pihak yang memprediksi tingkat investasi di China akan terus menurun. “Investasi asing secara langsung di China akan terus mengalami penurunan secara bertahap. Ini disebabkan adanya penurunan suku bunga dan pelemahan yuan menggerus nilai yield bagi para spekulan. Selain itu, gambaran perekonomian China juga masih belum menunjukkan pencerahan karena banyak pabrik yang tutup,” papar Lu Zhengwei, chief economist Industrial Bank Co di Shanghai.
Dia juga mengatakan, pihak perusahaan lebih memilih untuk menggunakan dana perusahaan dalam rangka ekspansi dan meningkatkan tekanan terhadap yuan pada paruh pertama tahun ini,” jelasnya.