Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan pada Rabu malam bahwa pemerintah akan mengenakan tarif sebesar 25% terhadap semua mobil yang tidak diproduksi di dalam negeri.
Selain itu, tarif baru atas impor mobil dan truk ringan ke Amerika Serikat akan bersifat permanen.
Pengumuman ini berdampak negatif pada saham industri otomotif. Saham General Motors (GM) dan Ford (F) mengalami penurunan dalam perdagangan setelah pengumuman tersebut.
Baca Juga: Trump Membatalkan Pengenaan Tarif Otomotif dari Kanada dan Meksiko
Sementara itu, di pasar Asia, saham otomotif di Korea Selatan dan Jepang juga merosot, menghapus nilai sekitar 16,5 miliar dolar AS dari sektor transportasi di Tokyo, menurut data LSEG.
Di Eropa, pasar keuangan menunjukkan reaksi serupa. Euro mencapai titik terendah dalam tiga minggu, sementara indeks berjangka DAX Jerman turun 0,8%.
Kyle Rodda, analis pasar keuangan senior di Capital.com, menyatakan bahwa kebijakan tarif ini berpotensi memperpanjang ketidakpastian perdagangan global.
Ia menilai kebijakan perdagangan Trump tidak akan berhenti hanya pada pengumuman tarif timbal balik yang direncanakan pada 2 April, melainkan bisa mencerminkan perubahan besar dalam tatanan perdagangan global.
Baca Juga: Tarif Trump Guncang Pasar, Mata Uang Berisiko dan Kripto Tertekan
Jason Chan, ahli strategi investasi senior di Bank of East Asia, menilai bahwa tarif otomotif ini kemungkinan berdampak lebih besar pada Uni Eropa dibandingkan dengan produsen mobil China.
Hal ini disebabkan oleh eksposur industri otomotif China yang relatif kecil terhadap pasar AS. Ia juga menambahkan bahwa pernyataan Trump mengenai kesepakatan TikTok memberikan harapan akan adanya ruang untuk negosiasi lebih lanjut.