kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

iPad milik Anda berikutnya mungkin dirakit oleh robot


Selasa, 02 Agustus 2011 / 13:51 WIB
iPad milik Anda berikutnya mungkin dirakit oleh robot
ILUSTRASI. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani


Reporter: Dyah Megasari, Techland Time |

BEIJING. Kontraktor manufaktur China yang memproduksi iDevices untuk Apple yaitu Foxconn memutuskan akan menggantikan tenaga pekerja pabrik menggunakan robot.

Dalam tiga tahun ke depan, Foxconn yang memproduksi komponen iPad berencana menyertakan 1 juta robot untuk menggantikan pekerjaan yang selama ini dikerjakan dengan tenaga manusia. Saat ini produsen menggunakan 10.000 robot. Tahun depan, jumlah roboh akan ditambah sebanyak 300.000.

Memang, keputusan ini akan dilakukan secara bertahap. Kantor berita China Xinhua mengatakan, perusahaan akan mengganti pekerja dengan robot di sektor yang paling sederhana dan bersifat rutinitas seperti pengelasan dan perakitan produk.

Langkah ini diyakini akan mengurangi biaya tenaga kerja dan meningkatkan efisiensi. Penggunaan tenaga robot juga dipercaya lebih murah karena perusahaan tak perlu memberikan kenaikan gaji.

Informasi saja, lantaran gaji yang dianggap sangat rendah tahun lalu 18 pekerja Foxconn mencoba melakukan aksi bunuh diri, 14 di antaranya berhasil. Sebagai tanggapan atas hal ini, perusahaan akhirnya menaikkan upah pekerja pabrik sebesar 30% pada Juni 2010. Kemudian kembali menaikkan 66% gaji tambahan pada Oktober silam.

Perusahaan mengklaim, kenaikan gaji ini bukan terkait dengan usaha bunuh diri. Namun di sisi lain, karyawan juga dimintai perjanjian tidak melakukan bunuh diri.

Banyak aktivis buruh berbicara mengenai kondisi kerja yang buruk dikombinasikan dengan jam kerja yang panjang. Perusahaan juga tak memperhatikan masalah kesehatan dan pekerja mendapat tekanan kuat untuk tetap bungkam membuat produk Apple terbaru. Banyak karyawan yang tidak dapat menangani stres di pabrik-pabrik.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×