kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.759.000   14.000   0,80%
  • USD/IDR 16.530   -100,00   -0,61%
  • IDX 6.312   88,27   1,42%
  • KOMPAS100 903   6,88   0,77%
  • LQ45 712   2,66   0,38%
  • ISSI 198   3,50   1,80%
  • IDX30 373   2,21   0,60%
  • IDXHIDIV20 448   3,53   0,79%
  • IDX80 103   0,27   0,27%
  • IDXV30 108   0,52   0,49%
  • IDXQ30 122   0,86   0,71%

Serangan Israel Menewaskan 400 Orang di Gaza, Netanyahu: Ini Baru Permulaan


Rabu, 19 Maret 2025 / 04:23 WIB
Serangan Israel Menewaskan 400 Orang di Gaza, Netanyahu: Ini Baru Permulaan
ILUSTRASI. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dalam konferensi pers setelah pertemuan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz hari Minggu (17/3/2024) di Yerusalem.


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - YERUSALEM/KAIRO. Serangan udara Israel menghantam Gaza pada Selasa (18/3) dan menewaskan lebih dari 400 orang, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Serangan ini mengakhiri hampir dua bulan ketenangan relatif sejak gencatan senjata dimulai. Israel memperingatkan bahwa ini baru permulaan.

Israel dan kelompok militan Hamas saling menuduh melanggar gencatan senjata yang telah berlaku sejak Januari, memberikan jeda bagi 2,3 juta penduduk Gaza yang telah mengalami kehancuran akibat perang.

Hamas, yang masih menahan 59 dari sekitar 250 sandera yang diculik dalam serangan mereka pada 7 Oktober 2023, menuduh Israel merusak upaya mediasi untuk mencapai kesepakatan damai permanen. Namun, Hamas tidak mengeluarkan ancaman pembalasan.

Baca Juga: Israel Minta Restu Trump Sebelum Serang Gaza?

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa serangan ini diperintahkan karena Hamas menolak proposal perpanjangan gencatan senjata.

"Mulai sekarang, Israel akan bertindak melawan Hamas dengan kekuatan yang semakin besar. Dan mulai sekarang, negosiasi hanya akan terjadi di bawah tekanan perang," kata Netanyahu dari markas militer Kirya di Tel Aviv.

"Hamas sudah merasakan pukulan keras dalam 24 jam terakhir. Dan saya ingin menegaskan: ini baru permulaan."

Serangan udara menghantam rumah-rumah dan kamp pengungsi dari utara hingga selatan Gaza.

Saksi mata mengatakan sebuah pesawat tempur Israel menembakkan rudal ke Gaza City pada Selasa malam.

Tembakan dari tank-tank Israel juga menghujani wilayah Gaza, menurut saksi.

Otoritas kesehatan Palestina melaporkan 408 orang tewas dalam serangan ini, menjadikannya salah satu hari paling mematikan sejak perang dimulai.

"Itu adalah malam penuh teror. Rasanya seperti hari-hari pertama perang," kata Rabiha Jamal (65 tahun), seorang ibu lima anak dari Gaza City.

Baca Juga: Gencatan Senjata Gaza Runtuh, Lebih dari 200 Warga Palestina Dibunuh Tentara Israel

Perintah Evakuasi

Warga di Beit Hanoun (utara Gaza) dan Khan Younis (selatan) meninggalkan rumah mereka setelah militer Israel memerintahkan evakuasi dari apa yang mereka sebut sebagai "zona pertempuran berbahaya."

Warga terlihat membawa barang-barang mereka, ada yang berjalan kaki, menggunakan mobil, atau becak.

Mesir dan Qatar, yang menjadi mediator gencatan senjata bersama Amerika Serikat, mengecam serangan Israel.

Sementara itu, Uni Eropa menyatakan penyesalan atas berakhirnya gencatan senjata.

Koordinator darurat PBB Tom Fletcher mengatakan bahwa "kemajuan kecil" yang dicapai selama gencatan senjata kini telah musnah.

Israel juga telah menghentikan bantuan kemanusiaan ke Gaza selama lebih dari dua minggu, memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah terjadi.

Namun, Dorothy Shea, duta besar sementara AS untuk PBB, mengatakan bahwa Hamas adalah pihak yang bertanggung jawab atas kembalinya perang.

"Hamas bisa saja membebaskan para sandera untuk memperpanjang gencatan senjata, tetapi mereka memilih perang," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Brian Hughes.

Baca Juga: Israel Kembali Melancarkan Serangan Udara Besar-besaran di Gaza, 100 Warga Tewas

Korban Menumpuk di Rumah Sakit

Mantan sandera dan keluarga para sandera yang masih ditahan di Gaza menyatakan kemarahan mereka atas dimulainya kembali perang.

Di Gaza, saksi mata melaporkan tembakan tank Israel di Rafah (selatan Gaza). Anak-anak yang kebingungan duduk di samping tas berisi barang-barang mereka, bersiap untuk melarikan diri.

Di rumah sakit-rumah sakit yang kewalahan akibat 15 bulan serangan, jenazah-jenazah yang dibungkus plastik putih dengan bercak darah terlihat bertumpuk.

Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa banyak korban tewas adalah anak-anak, dan 562 orang lainnya terluka.

Beberapa pejabat Hamas yang tewas dalam serangan udara termasuk Essam Addalees (kepala pemerintahan Hamas), Ahmed Al-Hetta (wakil menteri kehakiman), dan Mahmoud Abu Watfa (kepala keamanan Hamas), menurut pernyataan Hamas.

Baca Juga: Serangan Udara Israel Tewaskan Sedikitnya Lima Orang di Kota Gaza Utara

Perundingan Gagal, Perang Kembali

Sebelumnya, tim negosiator Israel dan Hamas bertemu di Doha untuk membahas perpanjangan gencatan senjata setelah tahap pertama yang menghasilkan pembebasan 33 sandera Israel dan 5 warga Thailand, sebagai imbalan atas pembebasan sekitar 2.000 tahanan Palestina.

Israel menginginkan pembebasan sandera yang tersisa dengan imbalan gencatan senjata hingga setelah Ramadan dan Paskah Yahudi pada April.

Namun, Hamas mengatakan masih berkomunikasi dengan mediator dan ingin melanjutkan kesepakatan yang telah disetujui.

Hamas menuduh Israel mengkhianati perjanjian dengan menolak memulai pembicaraan tahap kedua serta menutup akses bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Perang ini meletus setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menurut Israel menewaskan sekitar 1.200 orang.

Sejak saat itu, kampanye militer Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 48.000 orang, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Selanjutnya: Soal Perpanjangan PPh Final UMKM 0,5%, Begini Penjelasan Kemenkeu

Menarik Dibaca: Promo Kopi Kulo Ramadhan Treats 11-24 Maret 2025, Bundle Spesial Mulai Rp 36.000


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×