kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Israel Membom Gaza Utara, Hukum Internasional Telah Runtuh


Minggu, 24 Desember 2023 / 18:00 WIB
Israel Membom Gaza Utara, Hukum Internasional Telah Runtuh
ILUSTRASI. Israel mengebom wilayah Jabalia di Jalur Gaza utara


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

Hukum Internasional Runtuh

Israel telah lama mendesak warga untuk meninggalkan wilayah utara Gaza, namun pasukannya tetap membombardir target-target di bagian tengah dan selatan daerah kantong kecil di pesisir pantai itu.

Di Rafah, di perbatasan selatan Gaza dengan Mesir, sebuah serangan udara Israel ke sebuah rumah menewaskan dua orang, kata petugas medis Palestina.

Baca Juga: Malaysia Tegas Menolak Kehadiran Kapal Israel di Pelabuhannya

"Mereka meminta orang-orang untuk pergi ke Deir al-Balah (di pusat Gaza), di mana mereka mengebom siang dan malam," kata Ziad, seorang petugas medis dan ayah dari enam orang anak, kepada Reuters melalui telepon.

"Hukum internasional telah runtuh," kata Ramzy Aidy, seorang warga Gaza yang bergelar doktor di bidang hukum.

"Jika Israel berada di posisi Palestina, dunia tidak akan tinggal diam dan akan bertindak."

Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al Qassam, mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka telah menghancurkan lima tank Israel di sekitar Jabalia.

Menewaskan dan melukai para awaknya setelah menggunakan dua rudal yang tidak meledak yang diluncurkan oleh Israel.

Reuters tidak dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen.

Pasukan Pertahanan Israel mengatakan bahwa mereka telah menembakkan tembakan umpan di daerah Issa di Kota Gaza.

Baca Juga: Dipimpin AS, Lebih Dari 20 Negara Bergabung dalam Koalisi Pelindung Laut Merah

Untuk memancing puluhan militan dari sebuah bangunan yang berfungsi sebagai markas Hamas di bagian utara daerah kantong tersebut.

Tentara merilis sebuah video yang dikatakannya menunjukkan terowongan Hamas di daerah Issa. Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen lokasi atau tanggalnya.

Israel menuduh kelompok militan itu menempatkan terowongan dan infrastruktur militer lainnya di antara warga sipil untuk digunakan sebagai perisai manusia, sesuatu yang dibantah oleh Hamas.

Hamas mengatakan bahwa mereka telah kehilangan kontak dengan sebuah kelompok yang mereka sebut bertanggung jawab atas lima sandera Israel akibat pemboman Israel.

Seorang juru bicara militer Israel menggambarkan pernyataan tersebut sebagai "terorisme psikologis" dari Hamas.

Konflik telah menyebar, ketika pasukan Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman mengganggu perdagangan global dengan serangan-serangan rudal dan pesawat tak berawak terhadap kapal-kapal di Laut Merah sebagai pembalasan atas serangan Israel ke Gaza.

Baca Juga: Aktivitas Pelabuhan Eilat Israel Turun 85%, Terdampak Serangan Houthi di Laut Merah

AS menembak jatuh empat pesawat tak berawak yang diluncurkan dari wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman ke arah kapal perusak AS di Laut Merah bagian selatan pada hari Sabtu

Sehingga jumlah serangan semacam itu terhadap pelayaran komersial menjadi 15 kali, demikian ungkap Komando Pusat AS.

Sebuah pesawat tak berawak yang diluncurkan dari Iran menghantam sebuah kapal tanker kimia di Samudera Hindia pada hari Sabtu, kata Departemen Pertahanan AS.

Seorang komandan Garda Revolusi Iran mengatakan bahwa Laut Mediterania dapat ditutup jika AS dan sekutunya terus melakukan "kejahatan" di Gaza, demikian laporan media Iran, tanpa menjelaskan lebih lanjut.




TERBARU

[X]
×