Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Israel secara resmi melarang warga negaranya untuk bepergian ke luar negeri, menyusul eskalasi terbaru dalam konflik dengan Iran.
Kebijakan darurat ini diumumkan setelah meningkatnya kekhawatiran akan kemungkinan serangan balasan Iran yang menyasar infrastruktur penerbangan Israel, termasuk bandara internasional.
Bandara Ben-Gurion Ditutup “Hingga Pemberitahuan Selanjutnya”
Mengutip middleeastmonitor, langkah drastis ini mencakup penutupan Bandara Internasional Ben-Gurion—gerbang utama internasional Israel—yang kini ditutup “hingga pemberitahuan lebih lanjut”.
Menurut laporan Haaretz, pemerintah telah menginstruksikan maskapai domestik untuk tidak mengizinkan warga negara Israel naik pesawat yang keluar dari negeri itu.
Keputusan ini didasari kekhawatiran serius dari aparat keamanan bahwa bandara dapat menjadi sasaran strategis serangan balasan Iran. Risiko kepanikan massa dan potensi jatuhnya banyak korban jiwa bila terjadi serangan di area padat seperti bandara menjadi pertimbangan utama.
Baca Juga: Sinyal Bahaya! Pasar Saham Dunia Terancam Ambruk Jika AS Terlibat Perang Israel-Iran
Hanya Warga Asing yang Diizinkan Keluar
Menteri Transportasi Israel, Miri Regev, mengumumkan bahwa hanya warga asing—termasuk diplomat dan turis—yang saat ini diperbolehkan meninggalkan Israel. “Kami tidak akan mengizinkan warga Israel untuk pergi ke luar negeri pada tahap ini,” ujar Regev dalam pernyataannya.
Selain itu, pemerintah juga tengah mempersiapkan operasi pemulangan bagi lebih dari 100.000 warga Israel yang saat ini masih berada di luar negeri. Regev menegaskan bahwa proses repatriasi ini akan dilakukan secara “bertahap dan terencana”.
Kritik dari Dalam Pemerintahan: Gantz Menyerang Regev
Namun kebijakan ini tak lepas dari kontroversi. Benny Gantz, Ketua Partai Persatuan Nasional dan anggota kabinet perang Israel, melontarkan kritik tajam terhadap Menteri Regev. Dalam unggahannya di platform X, Gantz menyebut kebijakan ini “tidak manusiawi” dan menyampaikan keprihatinan atas banyaknya warga Israel yang sangat membutuhkan kepulangan.
“Seorang nenek yang menunggu operasi; seorang janda muda yang meninggalkan anaknya di Israel untuk berduka sendirian—ini hanya dua dari ribuan orang yang butuh pulang. Tugas Anda, Menteri, bukan untuk menghakimi, tapi memastikan mereka pulang dengan selamat,” tulis Gantz.
Baca Juga: Israel Serang Fasilitas Nuklir Iran, Rudal Iran Hantam Rumah Sakit di Israel
Eskalasi Dipicu Serangan Israel ke Bandara Mashhad, Iran
Larangan ini muncul setelah Israel melancarkan serangan ke Bandara Internasional Mashhad di Iran—sebuah tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan meningkatkan eskalasi konflik secara signifikan.
Meski hingga kini Iran belum melakukan serangan balasan langsung terhadap infrastruktur penerbangan Israel, kekhawatiran bahwa bandara Israel kini menjadi target sah kian menguat.
Langkah pencegahan ini dinilai sebagai bagian dari upaya defensif Israel untuk melindungi warga dan mencegah korban massal di tengah situasi yang kian memanas.