Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Abad 21 merupakan abad balapan menguasai ruang angkasa. Perusahaan milik Jeff Bezos, Amazon, dan Blue Orgin tengah bersaing dengan perusahaan lainnya menguasai luar angkasa dan mengirim internet ke seluruh dunia.
Perusahaan ini bersaing dengan SpaceX milik Elon Musk dan perusahaan lainnya yang tengah bersaing masuk ke orbit dan menyediakan internet ke tempat-tempat terpencil di seluruh pelosok bumi.
Baca Juga: Di tengah tekanan politik, Jeff Bezos dan Zuckerberg ke Washington
Mengutip Usatoday, Selasa (24/9), sejumlah perusahaan besar telah mengajukan permohonan izin ke pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk mengoperasikan konstelasi satelit yang menyediakan layanan internet.
Tidak semua tujuan perusahaan tersebut ingin mendapatkan konsumen, tapi juga ada yang memiliki ambisi besar dan global.
"Tujuan di sini adalah agar punya cabang di mana-mana," ujar pendiri, Amazon, Jeff Bezos dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.
Saat ini, tercatat lebih dari 3 miliar populasi dunia belum terhubung layanan internet. Mereka ini merupakan pasar yang sangat potensial dan menggiurkan bagi perusahaan-perusahaan penyeldia layanan internet di AS.
Baca Juga: Mengapa pendiri Netflix menolak tawaran Jeff Bezos untuk membeli perusahaan?
Tak bisa dipungkiri, internet memberikan kemudahan bagi manusia di abad ini. Lewat internet, manusia memiliki akses untuk melamar pekerjaan, mengerjakan pekerjaan rumah bagi anak sekolah, mendapatkan informasi dan perawatan medis dan ikut berpartisipasi dalam ekonomi global.
Kendati begitu, harus diakui, bahwa gelombang baru dari internet berbasis spasi ini menghadapi rintangan juga. Selain membutuhkan biaya besar, juga terdapat kompleksitas teknologi. Dan dapat memperbanyak sampah luar angkasa.
Internet satelit yang sudah ada saat ini, hanya didominasi segelintir perusahaan seperti HughesNet dan Viasat yang memiliki satelit besar dan mahal berjarak 22.000 mil (35.000 kilometer) dari bumi dan mencakup wilayah besar di darat.
Baca Juga: Jeff Bezos targetkan pada 2040, Amazon e-commerce terbesar yang bebas polusi
Tetapi layanan ini mahal dan terbatas, dilengkapi dengan batasan data dan keterlambatan dan tidak memiliki banyak pengguna.
Sementara satelit baru yang ukurannya lebih kecil, lebih murah dan lebih dekat ke bumi dinilai lebih menjanjikan. Karena secara teoritis, sinyal bergerak lebih cepat dan akan memberikan respons cepat sehingga dapat bekerja lebih baik.
Untuk itu, Selain Amazon dan SpaceX milik Elon Musk, perlombaan menguasai jagad internet ini juga telah bergabung dalam oneweb, yang mendapat dukungan investor lain seperti pendiri Virgin, Richard Baranson dari AS, dan pembuat chip konglomerat Qualcomm dan Jepang SoftBank.
Namun industri teknologi ini masih dalam proses pertumbuhan dan membutuhkan waktu tiga tahun lagi agar layanannya dapat dijual secara komersial, kata Kerri Cahoy, profesor aeronautika dan astronautika di MIT.
"Saya malah terkejut kalau ada perusahaan yang sudah menguntungkan dalam 10 tahun," ujarnya.
Baca Juga: Jeff Bezos membeli 100.000 van listrik Rivian, pemesanan terbesar yang pernah ada