Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Perdana Menteri Shinzo Abe mencabut keadaan darurat di sebagian besar Jepang pada Kamis (14/5) untuk meredam pukulan ekonomi sambil menghentikan virus corona baru.
Melansir Reuters, Abe mencabut keadaan darurat di 39 dari 47 prefektur di Jepang, tetapi membiarkannya tetap berlaku di Ibu Kota Tokyo dan kota terbesar kedua di negeri matahari terbit Osaka.
Dalam konferensi pers, Kamis (14/5), Abe mengatakan, pemerintah akan mengambil lebih banyak langkah untuk mengurangi tekanan pendanaan perusahaan-perusahaan di Jepang jika diperlukan.
Baca Juga: Cegah kematian pertama akibat corona, Vietnam habis-habisan selamatkan pilot Inggris
"Sambil mengendalikan penyebaran virus sebanyak mungkin dengan bertindak berdasarkan premis bahwa virus ada di sekitar kita, kami akan memulihkan pekerjaan dan kehidupan sehari-hari," kata Abe.
Ekonomi terbesar ketiga di dunia itu menyatakan keadaan darurat nasional sebulan lalu, mendesak warga untuk mengurangi kontak orang-ke-orang untuk memperlambat penyebaran virus corona dan mengurangi beban layanan medis.
Para ekonom mengatakan normalisasi harus bertahap karena pemerintah mesti terus mewaspadai kemungkinan gelombang infeksi kedua, seperti yang terlihat di negara-negara, seperti Korea Selatan dan China.
Baca Juga: Kasus corona di Singapura lampaui 26.000, masih tertinggi di ASEAN
Keadaan darurat memberikan gubernur lebih banyak wewenang untuk memberi tahu penduduk agar tinggal di rumah serta menutup sekolah dan bisnis, tetapi tak ada hukuman bagi yang tidak patuh.
Beberapa bisnis yang tidak penting, bahkan di daerah-daerah yang sangat terpukul wabah virus corona, mulai buka kembali, bahkan sebelum pengumuman pencabutan keadaan darurat.
Gubernur Osaka telah mengumumkan kriteria untuk secara bertahap mencabut beberapa pembatasan pada bisnis, termasuk restoran dan bar.
Baca Juga: Prancis meradang, Sanofi prioritaskan vaksin corona untuk AS
Sebanyak 39 prefektur yang keadaan daruratnya telah dicabut menyumbang 54% dari populasi Jepang. Tapi, Tokyo dengan wilayah yang lebih besar menyumbang sepertiga dari ekonomi negeri matahari terbit.
"Tokyo adalah jantung ekonomi Jepang. Ini seperti mengendarai mobil dengan tiga roda," kata Jesper Koll, Chief Executive of Asset Manager WisdomTree Japan kepada Reuters.