kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jepang Menghadapi Resesi Pertama Paling Buruk


Jumat, 30 Januari 2009 / 12:37 WIB
Jepang Menghadapi Resesi Pertama Paling Buruk


Sumber: Bloomberg |

TOKYO. Jepang harus menghadapi resesi pertama paska perang dunia lantaran produksi sejumlah pabrikannya menyusut 9,6% di bulan Desember. Tak hanya itu saja, tingkat pengangguran semakin tinggi dan pengeluaran rumah tangga kian ketat.

Penurunan produksi justru lebih mundur dari bulan sebelumnya yang hanya terkikis 8,5%. Data ini diungkapkan oleh Menteri Perdagangan hari Jumat (30/1) di Tokyo. Tingkat pengangguran ini melejit dari 3,9% menjadi 4,4%, lompatan yang paling tinggi dalam 41 tahun terakhir ini.

Resesi di AS maupun Eropa, dan juga lambatnya perekonomian di China telah mengikis permintaan kendaraan dan elektronik Jepang. Toshiba Corp., yang telah memecat 4.500 pekerjanya, kemarin memprediksikan kerugian tahunannya dan rencana penundaannya membangun pabrik chip. Minggu ini, Honda Motor Co. juga besar pemangkasan produksinya.

"Perekonomian Jepang terjun bebas. Tidak ada satupun yang bisa menggerakkan pertumbuhan," tukas Junko Nishioka, Economist untuk RBS Securities Japan Ltd. di Tokyo.

Pengeluaran rumah tangga tergelincir 4.6%, penurunan di bulan yang ke-qo. Sementara itu harga-harga konsumen tidak termasuk makanan segar hanya naik 0,2% di bulan Desember, dan kian melambat dari bulan sebelumya yang menggelinding 1%.

"Ada penyesuaian resesi secara global dan pabrikan telah merespons dengan sangat agresif. Hal ini memberikan dampak yang cukup mendalam dalam pertumbuhan ekonomi," kata Jan Lambregts, Head of Asian Research untuk Rabobank International di Hong Kong.

Minggu ini, International Monetary Fund menegaskan bahwa GDP Jepang terjungkal 2,6% tahun ini, proyeksi yang paling muram untuk negara yang tergabung dalam Group of Seven kecuali Inggris ini. Kontraksi kali ini merupakan yang paling buruk yang terjadi di Jepang sejak Perang Dunia II.



TERBARU

[X]
×