kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jepang rilis alat uji corona yang hasilnya keluar dalam 15 menit, harga Rp 3,5 juta


Selasa, 17 Maret 2020 / 14:47 WIB
Jepang rilis alat uji corona yang hasilnya keluar dalam 15 menit, harga Rp 3,5 juta
ILUSTRASI. Warga mengenakan masker di Tokyo, Jepang. REUTERS/Athit Perawongmetha


Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang secara dramatis meningkatkan produksi peralatan untuk menguji keberadaan virus corona baru. Hal ini termasuk perusahaan swasta Jepang yang menjual peralatan pengetesan yang dijanjikan dapat memberikan hasilnya dalam waktu 15 menit.

Melansir South China Morning Post, negara ini sekarang memiliki kemampuan untuk melakukan skrining sebanyak 7.000 orang per hari. Akan tetapi, menurut Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan, berpegang pada kebijakan hanya menguji individu yang teridentifikasi sangat berisiko. Selama periode 18 Februari dan 14 Maret, sudah 29.122 tes dilakukan di seluruh Jepang.

Menurut seorang juru bicara kementerian, jumlah tes yang dilakukan bervariasi antara 100 dan 800 per hari, sesuai dengan kebutuhan pemerintah setempat yang dihadapkan dengan kelompok kasus yang muncul secara tiba-tiba di bagian-bagian tertentu negara itu.

Baca Juga: Cegah penyebaran virus corona, Uniqlo menutup seluruh gerainya di AS untuk sementara

Cluster baru telah muncul di Hokkaido, terkait dengan turis Tiongkok yang pergi ke Festival Salju Sapporo; di pusat kebugaran di prefektur Jepang tengah Aichi; di sejumlah klub malam di distrik hiburan Osaka; dan di fasilitas penitipan anak untuk orang tua di kota Nagoya, yang sejauh ini telah mengakibatkan 12 kematian.

"Kami memiliki kapasitas yang jauh lebih besar sekarang dan kemampuan untuk melakukan 6.000 atau 7.000 tes setiap hari,” kata Takuma Kato, wakil direktur Divisi Pengendalian Penyakit Infeksi kementerian kepada South China Morning Post.

Baca Juga: Editorial media China: Dunia harus belajar dari Tiongkok dalam melawan virus corona

Dia menambahkan, “Kami percaya bahwa kami perlu memprioritaskan pengujian orang yang membutuhkannya. Kami tidak menguji orang yang hanya mengatakan mereka ingin diuji; kami sedang memeriksa orang-orang yang telah diperiksa oleh dokter yang kemudian merekomendasikan mereka menjalani tes.”

Otoritas kesehatan Jepang juga diminta untuk berbagi data tentang kasus baru dan kelompok yang muncul, dan untuk memberikan dukungan kepada otoritas lain yang tampaknya berjuang, kata Kato.

Menanggapi permintaan mendadak untuk alat uji diagnostik, Kurabo Industries yang berbasis di Osaka mengumumkan akan mulai menjual peralatan pengujian pada hari Senin yang dapat mendeteksi virus baru dalam waktu 15 menit, dengan tingkat akurasi 95%.

Baca Juga: Hadapi wabah virus corona, bank sentral kompak berikan stimulus

Ayako Honda, juru bicara perusahaan yang terutama dikenal untuk memproduksi tekstil, mengatakan pihaknya sedang memproduksi sekitar 1.000 kit per hari - dengan masing-masing kit, dihargai 25.000 yen (US$ 235) atau setara dengan Rp 3,525 juta dengan kurs Rp 15.000/dollar AS. Satu alat ini mampu melakukan 10 tes.

Tes, yang awalnya dikembangkan oleh perusahaan mitra Cina, melibatkan menempatkan beberapa tetes darah dan beberapa agen pengujian ke dalam membran. Dari reaksi yang didapat, dokter dapat mengkonfirmasi dalam waktu 15 menit apakah orang tersebut telah tertular virus dari adanya antibodi dalam sampel. 

Baca Juga: Nike dan Under Armour tutup semua toko di Amerika Utara dan Eropa Barat

"Produk baru mulai dijual pada hari Senin dan kami menyediakannya untuk perusahaan pengujian, rumah sakit, laboratorium dan universitas," katanya. Perusahaan menolak untuk mengkonfirmasi berapa banyak kit yang terjual pada hari peluncuran produk.




TERBARU

[X]
×