kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.098.000   -17.000   -0,80%
  • USD/IDR 16.490   12,00   0,07%
  • IDX 8.041   15,64   0,19%
  • KOMPAS100 1.123   -1,05   -0,09%
  • LQ45 812   -3,17   -0,39%
  • ISSI 277   1,25   0,45%
  • IDX30 422   -1,65   -0,39%
  • IDXHIDIV20 486   -3,91   -0,80%
  • IDX80 123   -0,26   -0,21%
  • IDXV30 133   -0,70   -0,53%
  • IDXQ30 135   -1,02   -0,75%

Jerome Powell Bongkar Rahasia Mandat Ketiga The Fed soal Suku Bunga Jangka Panjang


Kamis, 18 September 2025 / 09:56 WIB
Jerome Powell Bongkar Rahasia Mandat Ketiga The Fed soal Suku Bunga Jangka Panjang
ILUSTRASI. Ketua The Fed menegaskan bahwa tiga misi yang diamanatkan Kongres kepada bank sentral pada praktiknya menyatu menjadi dua dalam kondisi nyata. REUTERS/Kevin Lamarque


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell pada Rabu (17/9) menegaskan bahwa tiga misi yang diamanatkan Kongres kepada bank sentral pada praktiknya menyatu menjadi dua dalam kondisi nyata.

Dalam konferensi pers usai pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC), Powell menanggapi pertanyaan terkait mandat resmi The Fed untuk mencapai “suku bunga jangka panjang yang moderat.”

Menurut Powell, mandat ketiga tersebut memang ada, tetapi sifatnya merupakan turunan dari dua tujuan utama yang lebih dikenal, yakni menjaga inflasi tetap rendah dan stabil serta memastikan lapangan kerja maksimal yang berkelanjutan.

Baca Juga: Bank-Bank Besar AS Turunkan Prime Rate Usai Pemangkasan Suku Bunga The Fed

“Kami percaya suku bunga jangka panjang yang moderat adalah hasil dari inflasi yang stabil, rendah, serta pencapaian lapangan kerja maksimal,” jelas Powell.

Powell juga menekankan bahwa The Fed sudah lama tidak menganggap mandat ketiga sebagai sesuatu yang memerlukan tindakan independen.

Keterbatasan Pengaruh The Fed pada Suku Bunga Jangka Panjang

Secara tradisional, instrumen utama kebijakan moneter The Fed adalah suku bunga acuan (federal funds rate), yang terutama memengaruhi biaya pinjaman jangka pendek.

Pejabat The Fed menilai, pergerakan suku bunga jangka panjang lebih banyak ditentukan faktor lain di luar kebijakan moneter, sehingga ruang intervensi The Fed relatif terbatas.

Namun, pengalaman dua dekade terakhir menunjukkan kisah berbeda. Sejak krisis keuangan 2007 dan pandemi COVID-19, The Fed melakukan program quantitative easing (QE) dengan pembelian obligasi skala besar. Tujuannya adalah menstabilkan pasar sekaligus memberikan stimulus tambahan ketika suku bunga mendekati nol.

QE dan Mandat Ketiga

Lewat QE, The Fed membeli obligasi jangka panjang untuk mendorong harga naik dan menekan imbal hasil (yield). Langkah ini selaras dengan mandat ketiga, yakni menurunkan biaya pinjaman jangka panjang.

Meski begitu, efektivitas QE masih diperdebatkan. Beberapa analis menilai dampaknya terhadap ekonomi lebih moderat dibanding perubahan suku bunga jangka pendek.

Baca Juga: Pernyataan FOMC The Fed (17 September 2025)

Fed Governor Christopher Waller menegaskan bahwa meski QE dapat menekan yield obligasi jangka panjang, efek stimulatifnya tidak sebesar penurunan suku bunga acuan.

Dimensi Politik dalam Kebijakan Suku Bunga

Kebijakan QE kerap menuai kritik politik karena dianggap membantu menurunkan biaya pinjaman pemerintah. Isu ini kembali mencuat seiring kembalinya Donald Trump ke kursi presiden.

Trump secara terbuka mendorong The Fed untuk memotong suku bunga secara agresif, dengan alasan dapat menekan biaya bunga pemerintah, meski berisiko mendorong inflasi.

Selain itu, hadirnya Stephen Miran sebagai anggota baru Dewan Gubernur The Fed—yang sebelumnya merupakan penasihat ekonomi di pemerintahan Trump—juga menambah sorotan terhadap mandat ketiga.

Ekonom di Mizuho menilai, dengan kehadiran Miran, spekulasi soal mandat ketiga The Fed akan semakin kuat, terutama di tengah upaya normalisasi neraca keuangan yang sudah dimulai sejak 2022 setelah program pembelian obligasi era pandemi.

Selanjutnya: Peso Filipina dan Won Korea Memimpin Pelemahan Mata Uang Asia Kamis (18/9) Pagi

Menarik Dibaca: Kini, Rumah Sakit Primaya Hospital Ada di Jakarta Barat dan Bogor




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×