Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Penampilan debat Presiden AS Joe Biden yang dinilai gagal pada Kamis (27/6/2024) malam telah menyebabkan beberapa seruan dari partainya agar Biden mundur dari pencalonan.
Alhasil, kampanye Biden berada dalam bahaya hanya selang beberapa minggu sebelum dia menerima nominasi Partai Demokrat.
Hal ini juga menimbulkan keributan di kalangan partai yang bertanya-tanya apa yang akan dilakukan Kamala Harris, jika dia diserahkan jabatannya dan berhadapan dengan Donald Trump.
Mengutip USA Today, jika Biden yang berusia 81 tahun mengindahkan seruan tersebut, maka pasangannya yang berusia 59 tahun itu berpotensi menjadi perempuan pertama dan perempuan kulit berwarna pertama yang memimpin AS.
Meskipun pertanyaan mengenai usia dan disabilitas telah menghantui Biden selama kampanye, ia tidak menghadapi persaingan nyata untuk mendapatkan nominasi.
Dalam debat hari Kamis, Partai Demokrat ingin Biden menunjukkan bahwa ia memiliki kekuatan untuk menjalani masa jabatan kedua.
Baca Juga: Meski Terbentur Faktor Usia, Biden Tetap Berjanji Untuk Mengalahkan Trump
Sebaliknya, mereka mendapat jawaban yang bertele-tele dengan suara serak, kalimat-kalimat yang terputus-putus seolah-olah dia kehilangan akal sehatnya, dan kesalahan verbal yang berulang-ulang yang mampu dimanfaatkan oleh Trump.
Tokoh-tokoh terkemuka di Partai Demokrat dengan cepat menutup dukungan terhadap Biden. Sementara para pakar dan komentator dunia menuntut dia mundur untuk memberi jalan bagi kandidat lain.
Michael Tyler, direktur komunikasi kampanye presiden, mengatakan kepada wartawan pada hari Jumat bahwa tidak ada pembicaraan di dalam tim kampanye mengenai seruan agar Biden mundur.
"Tidak ada pembicaraan apa pun mengenai hal itu. Para pemilih dari Partai Demokrat memilih, mencalonkan Joe Biden. Joe Biden adalah calon dari Partai Demokrat," kata Tyler.
Namun anggota parlemen di Kongres, dan bahkan pendahulu Biden dari Partai Demokrat, Barack Obama, menunjukkan dukungan yang tidak terlalu besar pada hari Jumat.
Mantan Senator AS dari Iowa, Tom Harkin, yang juga mantan kandidat presiden, melontarkan kritik paling keras pada hari Jumat terhadap Biden, dengan mengatakan bahwa debat tersebut adalah bencana yang tidak dapat dipulihkan oleh Biden.
Baca Juga: Banyak Membahas Rusia, Kremlin Tolak Mengomentari Debat Biden-Trump
Dia juga bilang, Biden harus melepaskan delegasinya untuk mendukung kandidat lain di pemilu nanti pada Konvensi Nasional Partai Demokrat di Chicago yang bakal berlangsung pada bulan Agustus.
“Tetaplah di jalur. Tenang saja,” kata anggota DPR Jim Clyburn, D-S.C., yang dukungannya sangat penting bagi Biden untuk mendapatkan nominasi pada tahun 2020.
“Saya adalah pendukung Biden-Harris, jadi saya tidak akan lepas dari hal itu. Saya mendukung Biden-Harris. Saya akan mendukung Biden jika Harris tidak ada di sana dan saya akan mendukung Harris jika Biden tidak ada di sana,” katanya.
Sebelumnya, Reuters memberitakan, Biden dan Trump, 78 tahun, sama-sama menghadapi kekhawatiran mengenai usia dan kebugaran mereka menjelang pemilu 5 November 2024. Namun dua faktor tadi lebih membebani Biden.
Kini, kurang dari lima bulan sebelum Amerika Serikat mengadakan pemilu, beberapa ahli strategi dan penggalangan dana dari Partai Demokrat secara pribadi mempertanyakan apakah presiden harus diganti sebagai kandidat utama dalam partai tersebut.
Baca Juga: Tim Kampanye Donald Trump Deklarasikan Kemenangan dalam Debat Capres Pertama
Menurut seorang staf Kongres yang bekerja untuk seorang senator Partai Demokrat, para anggota parlemen terkemuka dari Partai Demokrat merasa khawatir.
Dia mencatat bahwa pimpinannya duduk bersama anggota garis depan lainnya dan panik.
David Axelrod, ahli strategi utama mantan Presiden Barack Obama, mengatakan kepada CNN: "Akan ada diskusi mengenai apakah dia harus melanjutkan atau tidak."